Bus Sriwijaya Masuk Jurang di Pagaralam

Jasad Fitria Warga Palembang Ditemukan, Bersama Anaknya Usia 5 Tahun Korban Bus Sriwijaya

Jasad Intan Permatasari (19) dan Fitria Apriyanti (40) yang menjadi korban kecelakaan Bus Sriwijaya di Pagaralam akhirnya ditemukan, Rabu (25/12/2019)

Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Wawan Perdana
Istimewa
Fitria Apriyanti dan anaknya Raisa jadi korban meninggal dalam kecelakaan bus Sriwijaya di Pagaralam. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM-Jasad Intan Permatasari (19) dan Fitria Apriyanti (40) yang menjadi korban kecelakaan Bus Sriwijaya di Pagaralam akhirnya ditemukan, Rabu (25/12/2019).

Bhakti (50 tahun), yang merupakan kerabat korban kepada Tribunsumsel.com, membenarkan penemuan itu.

"Alhamdulilah tadi kami dikabari, bahwa Intan dan Fitria telah ditemukan, meskipun dalam keadaan sudah meninggal, tapi kami lega, mereka dapat dapat kami bawa pulang untuk dimakamkan sebagaimana mestinya,"

"Ini saya sedang di jalan menuju Pagaralam untuk menjemput dan membawa pulang jenazah mereka," katanya.

Bhakti juga mengatakan, pihaknya dapat memastikan bahwa yang ditemukan tersebut adalah jasad keluarga mereka yakni Intan dan Fitria.

"Kami dikirimi foto, dilihat dari ciri-ciri wajah dan baju yang mereka pakai, makanya kami yakin itu Intan dan Fitria," katanya.

Dikatakan Bhakti, bahwa jenazah Intan akan segera dibawa ke rumah duka di Muaraenim.

Sementara untuk Fitria akan dibawa ke rumah duka di jalan KH Faqih Usman 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang.

"Kami berbagi tugas, untuk jenazah Intan akan diurus dan dibawa pulang ke Muaraenim oleh keluarga yang lain, saya akan membawa jenazah Fitria ke Palembang untuk dapat segera dimakamkan," katanya.

Diketahui bahwa Intan adalah salah satu korban kecelakaan yang berada dalam Bus Sriwijaya yang mengalami kecelakaan tunggal jatuh kedalam jurang Lematang di Kota Pagaralam.

Intan tewas bersama sang Ibunda Roshita (50) yang telah lebih dulu ditemukan dan di makamkan di TPU Pelita Sari kota Muaraenim.

Untuk Fitria Apriyanti, yang juga masih satu keluarga dengan Intan dan Roshita, juga mengalami hal yang sama.

Ia tewas bersama Putrinya Raisa (5) yang juga telah lebih dulu ditemukan dalam kecelakaan yang merenggut nyawa puluhan penumpang dalam tragedi tersebut.

Insiden Sebelum Masuk Jurang

Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang masuk jurang di Liku Lematang Pagaralam, Senin (23/12/2019) tengah malam .

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi yaitu korban yang selamat dalam tragedi Bus Sriwijaya yang masuk jurang di Lematang.

Didapatkan informasi bahwa sebelum jatuh ke jurang, Bus Sriwijaya sempat mengalami sejumlah kecelakaan kecil yaitu sempat alami insiden dengan mobil Avanza dan juga masuk dalam parit dan nyaris terbalik.

Kecelakaan pertama terjadi ketika bus tersebut bertolak dari Bengkulu ke arah Pendopo, Kabupaten Empat Lawang.

Saat itu, bus ditabrak oleh sebuah minibus.

Ferri selaku pengemudi kemudian bernegosiasi dengan pengendara yang menabrak bus.

Setelah itu, bus kembali melaju.

Rencana Nikahkan Anaknya Minggu Ini, Warsono dan Cucunya Tewas dalam Kecelakaan Bus Sriwijaya

Sekitar dua jam berselang, masih di Kabupaten Empat Lawang, bus kembali mengalami kecelakaan.

Roda bus masuk ke dalam parit karena menghindari sebuah truk yang melintas dari arah berlawanan.

Akibat kejadian tersebut bus harus diderek menggunakan Bus Sriwijaya yang ukurannya lebih kecil.

Akibat kejadian ini, penumpang kembali terlantar hingga dua jam

Sementara itu Kapolres Pagaralam, AKBP Dolly Gumara membenarkan keterangan sejumlah saksi tersebut.

Pasalnya dari hasil penyelidikan dan keterangan sejumlah saksi, sebelum jatuh ke jurang Bus Sriwijaya sudah mengalami dua kali kecelakaan.

Sampai saat ini Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki sejumlah fakta mulai dari fakta dilapangan sampai akan memcari tahu apa saja kegiatan pengemudi dalam tiga hari terakhir.

Wakil Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Haryo Satmiko mengatakan, beberapa fakta sudah ditemukan oleh tim di lapangan.

Dari sisi kendaraan yang digunakan masih laik jalan karena masih dalam jangka waktu uji KIR selama enam bulan.

"Namun hal itu masih harus dipastikan lagi karena usia bus sudah 20 tahun. Jadi kita masih harus mendatangi PO Sriwijaya untuk memastikan perawatan mobil tersebut," katanya.

Selain melihat dari sisi kondisi kendaraan, pihaknya juga akan menyelidiki kondisi pengemudi dalam tiga hari terakhir.

"Dari upaya yang akan kita lakukan itu kita akan tahu apakah, pengemudi dalam kondisi yang baik dan apakah mobil juga dalam kondisi baik.

Kita akan mengumpulkan dua alat bukti untuk bisa memastikan apa penyebab kecelakaan ini," jelasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved