Eks Perdana Menteri Malaysia Najib Razab Siap Lakukan 'Sumpah Laknat' Usai Dituduh Bunuh Altantuya
Bulan lalu beredar kabar yang mencoreng nama mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, berkaitan dengan seorang wanita.
Azilah Hadri menuduh Najib Razak saat dia mengisi pernyataan hukum sebanyak 17 halaman.
Pernyataan huku ini menyatakan jika dia telah membunuh Altantuya, model berkebangsaan Mongolia atas perintah Najib Razak yang sudah menjabat menjadi Perdana Menteri Malaysia.
Lembar pernyataan hukum tersebut diisi Azilah dengan bantuan pengacara J. Kuldeep Kumar pada 17 Oktober.
Dia membuat pernyataan tersebut sebagai bagian dari penyelidikan oleh Pengadilan Negara Malaysia.
Isi pernyataan hukum tersebut sangat lengkap dan rinci, menunjukkan bagaimana Azilah dibawa ke kediaman Najib daerah Seri Kenangan di Pekan, saat Najib sedang bertugas.
Tidak hanya itu, Azilah juga menyatakan jika Najib meminta bahan peledak dari pihak kepolisian untuk digunakan memusnahkan tubuh Altantuya dalam sebuah pembunuhan tertutup.
Sumpah laknat berasal dari peristiwa Mubahala, ketika pemimpin umat Islam Nabi Muhammad SAW mengutuk saat negosiasi dengan delegasi umat Kristen.
Ini dilakukan Nabi Muhammad untuk mencari tahu siapa yang benar di antara keduanya, terkait perbedaan agama mereka.
Najib mengaku, sumpah ini menjadi sumpah laknatnya yang ketiga yang dia buat berkaitan dengan kasus Altantuya.
Sebelumnya, ia membuat sumpah di tahun 2008 ketika dia menampik telah bertemu Altantuya yang juga merupakan penerjemah bahasa antara Kementerian Pertahanan dan DNCS selaku produsen kapal selam Perancis.
Sebelum membuat sumpah ini, Najib juga mengatakan jika tuduhan oleh Azilah merupakan bagian dari konspirasi untuk menggulingkan pemerintah saat ini.
Sebagian artikel ini telah tayang dengan judul Wanita Simpanan Mantan PM Malaysia Dibunuh dalam Kondisi Hamil dan Jasadnya Diledakkan dengan Bom Perang, Pembunuh Jawab Ini saat Ditanya Siapa Dalangnya!