Narkoba Malaysia Masuk Sumsel
Ini Rute Masuknya Narkoba dari Malaysia ke Sumsel, Sudah Digagalkan Ratusan Kilogram
Sumatera Selatan masih menjadi pasar empuk bagi pemasaran narkotika dari luar negeri.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sumatera Selatan masih menjadi pasar empuk bagi pemasaran narkotika dari luar negeri.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan, Brigjen Pol Jhon Turman Panjaitan.
"Sumsel sangat banyak pasokan narkoba dari luar luar negeri, ini yang terus kita stop. Tahun ini saja, misalnya untuk narkotika jenis sabu, kami berhasil mengamankan total 165 kilogram sabu. Meningkat jauh dibanding tahun 2018, di mana kami mengamankan sebanyak 34 kilogram sabu," jelas Jhon kepada wartawan di Markas BNNP Sumsel, Jakabaring, Senin (16/12/2019).
Dijelaskan jenderal bintang dua itu, narkotika dari luar negeri kebanyakan berasal dari Malaysia.
Jaringan narkoba internasional pun memanfaatkan letak geografis dan akses yang cukup mudah antara Malaysia dan Pulau Sumatera, dalam mengedarkan narkoba
"Malaysia, Batam hingga ke Sumsel kan dekat," kata Jhon.
Dengan kemudahan akses itulah, narkoba dari negeri jiran masuk ke Indonesia, khususnya Sumatera Selatan melalui jalur darat dan laut.
"Kalau dari jalur darat, setelah lewat Pulau Batam dan menyeberang ke Provinsi Riau, peredaran narkoba secara estafet melalui Provinsi Jambi dan tiba di Sumsel. Para kurir terkadang bersiap di setiap provinsi hingga narkoba sampai ke Sumsel," ungkap Jhon.
"Sedangkan kalau lewat jalur laut, narkoba didistribusikan juga melalui Pulau Batam, menyusuri perairan di pantai timur Sumatera hingga ke Selat Bangka. Seperti kurir narkoba hasil tangkapan TNI AL di Perairan Sungai Lais, Banyuasin, pada 28 Oktober lalu. Itu narkoba 79 kilogram dari Malaysia juga, kurirnya nelayan," papar Jhon.
Khusus jalur laut, peredaran narkoba memanfaatkan kapal tunda dan kapal nelayan yang menjemput narkoba di tempat-tempat, dermaga maupun pelabuhan tertentu.
"Kalau jalur laut, dia (peredaran narkoba) ship to ship (dari kapal ke kapal). Makanya BNN melibatkan banyak pihak, di antaranya TNI AL dan Bea Cukai," kata Jhon.
• Ini Kronologi Penyergapan Kurir 36 Kg Sabu dan 32.570 Ekstasi di Betung, Tembak Mobil Tersangka
Sebelumnya diberitakan, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan berbagi cerita saat menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 36 kilogram dan pil ekstasi sebanyak 32.570 butir.
Narkoba dalam jumlah besar itu berasal dari Malaysia yang diselundupkan melalui Pekanbaru.
Adapun para kurir narkoba yang diamankan petugas yakni Joni dan Riyan warga Tembilahan, Indragiri Hilir, Provinsi Riau dan Yabot warga Palembang.
Di balik kesuksesan menggagalkan penyelundupan narkotika tersebut, petugas BNNP Sumsel punya cerita menarik saat penyergapan ketiga tersangka pada 11 Desember lalu itu.