Sudah Dua Kali Terbakar, Penyebab Kebakaran Gudang Milik Dinas PTKH OKI Diserahkan ke Labfor Polda

Sudah sepekan sejak terjadinya Kebakaran gudang milik Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman, dan Holtikultura (KPTH), Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) hin

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO DAVINCHI
Sudah sepekan kebakaran yang menghanguskan beberapa unit motor dan bahan lainnya, masih menjadi tanda tanya penyebab pasti terbakarnya gudang milik Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman, dan Holtikultura (KPTH), Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Sudah sepekan sejak terjadinya Kebakaran gudang milik Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman, dan Holtikultura (KPTH), Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) hingga kini belum diketahui penyebab pastinya.

Setelah diselidiki oleh pihak forensik Polres OKI dan belum menemukan titik terang, kini Polda Sumatera Selatan turun langsung menyelidiki penyebab kebakaran yang menghanguskan isi gudang.

"Gudang terbakar masih diselidiki oleh pihak laboratorium forensik Polda," tegas Syarifuddin Kepala Dinas KPTH Kabupaten OKI membenarkan perihal tersebut, Minggu (15/12/2019).

Dilanjutkan Syarifuddin masih menjadi tanda tanya besar penyebab terjadinya kebakaran tersebut, karena ini sudah kesekian kalinya gudang dinas pertanian terbakar.

"Kita juga masih tanda tanya besar, di tahun 2014 terbakar lalu ini di 2019 terbakar lagi. Rasanya ini aneh, apa penyebabnya ini apa dari listrik apakah dari bahan-bahan yang tersimpan di dalam gudang," tuturnya.

Menurut Syarifudin bahan kimia yang disimpan oleh pihak Dinas KPTH bukan yang termasuk pemicu api, justru sifatnya pemadam api. Namun, pihaknya tetap meminta pihak forensik untuk menyelidiki.

"Bahan yang tersimpan dalam gudang ini bahan kimia, tapi malah tidak terbakar. Yang kita simpan itu pestisida, justru kalau ada api disiram dengan pestisida apinya menjadi padam,"

"Pemicu kebakaran ini yang masih kita minta selidiki oleh labfor Polda, tolong dicari apa pemicunya ini," jelasnya.

Karena belum adanya kesimpulan dari pihak Polres OKI, maka diserahkan kasus ini ke Laboratorium Forensik Polda Sumsel.

"Dari Polres OKI belum ada kesimpulan, jadi mereka menyerahkan dengan labfor Polda. Apapun keputusannya saya turuti, dan menginginkan hasil terbaik," bebernya.

Syarifudin mengatakan jika pihak forensik sedang mendalami dugaan titik api yang ada di salah satu sudut ruangan, yang menjadi tempat simpanan stok pestisida.

"Menurut mereka titik api difokuskan di salah satu sudut gudang, yang disitu terdapat simpanan stok pestisida untuk brigade pengendalian apabila ada eksplosif hama termasuk alat semprotnya," pungkasnya.

Selanjutnya, kala ditanya perihal barang apa yang masih bisa diselamatkan. Syarifudin berharap masih ada yang bisa digunakan, terutama stok pestisida.

"Dari kebakaran kemarin hanya sedikit yang masih tersisa dan tidak terbakar, seperti motor yang dikembalikan oleh rekan-rekan yang telah pensiun itu hanya jok motor yang terbakar sedangkan bannya tidak. Juga ada tumpukan ban trailer itu pun masih tidak terbakar,"

"Pestisida juga belum kita lihat yang di tumpukkan bagian bawahnya ikut meledak atau tidak, kalau tidak artinya masih bisa kita gunakan," harapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved