Harimau Terkam Petani di Lahat

Irian dan Istri Sempat Trauma, Lihat Langsung Harimau Sepanjang 1,5 Meter Terkam Mustadi

Irian masih tampah syok saat beberapa tamu mengajaknya bercerita terkait peristiwa tersebut.

Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Ika Anggraeni
Irian (kiri) saksi mata yang dijumpai di rumah duka korban tewas diterkam harimau, Jumat (13/12/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM-Siti Khadijah, istri Mustadi tampak terduduk dan pasrah di rumah duka, Jumat (13/12/2019).

Ia dikeliling keluarga dan beberapa tetangga yang datang melayat ke rumah duka di Desa Pajar Bulan Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim.

Suaminya Mustadi, meninggal dunia setelah diterkam harimau saat berada di kebun.

Irian juga tampak duduk di satu sisi rumah, berada diantara tamu yang datang ke rumah duka.

Irian masih tampah syok saat beberapa tamu mengajaknya bercerita terkait peristiwa tersebut.

Irian (32 tahun) dan istrinya Susanti (50), merupakan saksi keganasan harimau menerkam Mustadi.

Ia dan istri sempat ketakutan sembunyi di dalam pondok karena harimau yang menyerang korban masih berkeliaran di lokasi kejadian.

Harimau Banyak Makan Korban di Lahat dan Pagaralam, Ini Reaksi BKSDA Sumsel

"Kejadiannya tepat pukul 17.30 Wib, Awalnya saya dan korban (mustadi) habis nggeledek (menggiling kopi basah) di pondok saya, kemudian korban mau mikat (nangkap) burung, sementara saya masih dipondok,"

"Namun tiba-tiba saya melihat ekor harimau itu, melihat hal itu saya berteriak dengan wak (korban. Red) sambil ngomong wak awas, ado nenek (panggilan harimau bagi masyarakat semendo) nak lewat,"

"Tidak lama lama saya ngomong, saya mendengar suara wak minta tolong," katanya.

Mendengar korban berteriak, Irian bergegas turun dari pondok.

Ia saat itu melihat korban ternyata sudah roboh dengan kondisi leher terluka.

Sementara harimau itu masih ada disamping korban.

Saat harimau agak jauh, saya mendekati korban.

Walhi Sumsel Duga Aktivitas Perusahaan Besar di Kawasan Bukit Barisan Picu Serangan Harimau

Ternyata harimau itu tetap mengawasi Irian.

Ia kemudian menutup mulut Mustadi yang setelah diterkam mulutnya terbuka.

"Saat itu saya tidak bisa berfikir lagi, niat saya hanya mau membantu korban dan melihat kondisi korban, saya mendekati korban dengan tubuh yang gemetaran,"

"Setelah menutupkan mulut korban saya bergegas pergi ke pondok, menemui istri saya yang juga shock," katanya.

Sesampainya dipondok, ia dan istrinya hanya pasrah dan berusaha berteriak minta tolong kepada warga yang berada disebelah kebun.

"Saya minta tolong Jumhar, tetangga kebun kami, saat ia datang saya minta tolong untuk mencarikan bantuan untuk mengevakuasi kami, saya berusaha kuat, karena saya memikirkan istri saya, jangan sampai ia pingsan,"

"Saya pegang badannya sudah dingin semua, sesekali saya memantau ke lokasi di mana harimau itu ada, saya berusaha memukul seng pondok saya dengan harapan harimau itu pergi,"

"Tapi dia tetap dilokasi dan tidak mau bergeser," katanya.

Warga Kota Agung Lahat Makin Resah Diteror Harimau, Banyak Jejak Ditemukan dan Satu Korban Tewas

Dikatakannya ia dan istri saat itu berharap agar bantuan segera tiba.

"Karena kami takut, harimau itu mendatangi pondok kami, saya dan istripun tak henti-hentinya membaca surat yasin selama di pondok, sampai bantuan datang,"

Bantuan datang sekitar pukul 01.30 Wib dini hari.

Saat bantuan datang, Irian masih terpaku di dalam pondok.

Ia sejenak tidak bergerak sewaktu disuruh turun oleh warga.

"Karena kami takut dan trauma," katanya.

Menurut Irian, saat itu melihat harimau sepanjang 1,5 meter.

"Ekornya panjang hampir menyentuh tanah, warnanya belang keemasan seperti harimau pada umumnya, seumur hidup saya, baru sekali ini melihat harimau secara langsung, rasanya saya seperti mimpi,"

"Saya kasihan, jasad wak (korban. Red) sempat diseret hewan buas tersebut, saya bilang istri saya, kasian wak, terus terang, sampai sekarang saya masih trauma, setiap saat selalu terbayang-bayang kejadian tersebut, ingat wak dan ingat bagaimana harimau itu menerkam wak," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved