Mi Berformalin Palembang

Frengky alias Ahua Beberkan Caranya Mencampur Mi dengan Formalin, Omset Besar Bisnis Curang

Tersangka Frengky alias Ahua, yang merupakan pemilik pabrik mie berformalin saat dihadirkan di Mapolda Sumsel tidak banyak berbicara.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Prawira Maulana
M ARDIANSYAH/TRIBUNSUMSEL.COM
Tersangka Frengky Wijaya alias Ahua saat dihadirkan di Mapolda Sumsel, Selasa (10/12/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tersangka Frengky alias Ahua, yang merupakan pemilik pabrik mie berformalin saat dihadirkan di Mapolda Sumsel tidak banyak berbicara.

Namun, menurutnya bila ada pesanan maka dia akan lebih banyak membuat mi basah.

Terlebih, ketika menjelang Ramadan maka pesanan akan banyak lagi terutama dari daerah.

"Sudah ada langganan. Biasanya pesan via telepon, jadi kami buat sesuai pesanan. Di daerah biasanya lebih banyak pesanan," katanya singkat.

Dalam proses pembuatan mi basah, dibuat dengan seperti biasanya.

Namun, setelah mi basah jadi dan sebelum didistribusikan maka dicelor lagi menggunakan air dicampur formalin.

Setelah itu, baru ditiriskan dan siap untuk di distribusikan ke pemesan yang sudah menjadi langganan.

Formalin adalah bahan yang kerap digunakan untuk mengawetkan mayat.

Untuk kondisi lain campuran formalin juga digunakan sebagai desinfektan kandang hewan ternak.

Namun pengusaha nakal sering menggunakan formalin untuk mi dan tahu. Tujuannya agar awet.

Padahal formalin jika masuk ke tubuh manusia bakal menyebabkan diare dan dipercaya memicu kanker.

Ini Nama Pemilik Pabrik yang Hasilkan Mi Berformalin 2,4 Ton, Omset Rp 13 Juta Sehari

BREAKING NEWS, Pengiriman 2,4 Ton Mi Berformalin ke Pasar Induk Jakabaring Digagalkan Polisi

Sebelumnya, setelah mengamankan satu mobil pick up yang akan membawa mie basah berformalin, polisi langsung melakukan pengembangan.

Menurut Direktur Reskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Zulkarnain didampingi Kasubdit 1 Indagsi AKBP Richard B Pakpahan, pengecekan yang dilakukan menyatakan mie basah ini positif menggunakan formalin.

"Dari situ, tim dibagi untuk melakukan pengembangan guna menggerebek pabrik pembuatannya untuk mencari bukti lain," ujar Zulkarnain.

Saat masuk ke pabrik pembuatan mie basah yang ada di Jalan Putri Rambut Selako Lorong Jadida Kecamatan IB 1 Palembang, ternyata pembuatan mie basah sudah selesai dan semua mie sudah di distribusikan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved