Berita OKU
Sedihnya Yunani, Tak Punya Uang Bawa 2 Anaknya yang Kelainan Genetik ke RSMH Palembang
Dea dan Vika, dua bersaudara penderita kelainan genetik asal Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), kembali dibawa ke RSUP Moehammad Hoesin Palembang
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA-Dea dan Vika, dua bersaudara penderita kelainan genetik asal Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), kembali dibawa ke RSUP Moehammad Hoesin Palembang.
Keduanya berangkat ke Palembang bersama Tatik, bidan pendamping, Minggu (8/12/2019).
Yunani, Ibunda Dea dan Vika sempat menangis saat akan berangkat ke Palembang karena tidak memiliki sepeserpun uang.
”Sedih nian aku nak mbawa kedua puteri ku ke rumah sakit Palembang tapi aku dak katik (tidak ada) pegangan duit serupiah bae,” kata Yunani dengan nada pilu.
Nadia alias Dea (18 tahun), harus segera masuk rumah sakit lagi untuk melanjutkan pengobatan.
Begitu juga dengan Vika (11 tahun), sang adik walau tidak separah sang kakak namun kondisinya juga harus segera ditangani oleh tim dokter.
Kesedihan yang sama juga nampak di wajah sang ayah Zahril Hamid (39 tahun).
Warga Desa Merbau Kecamatan Lubukbatang Kabupaten Ogan Komering Uu ini mengatakan, sejak kedua puterinya harus menjalani perawatan intensif, dia tidak bisa lagi mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Suami isteri ini harus berbagi tugas ada yang menjaga Dea dan ada yang menjaga Vika.
Karena keduanya dirawat di kamar berbeda.
Vika masih masuk sal anak dan Dea sal dewasa.
Belakangan ini waktunya habis tersita untuk buah hatinya.
Menurut Zahril, belakangan ini keluarga ini hanya menggantungkan harapan dari para dermawan yang ikhlas membantu meringankan beban.ini.
Bantuan untuk dua saudara penderita kelainan genetika akibat kerusakan kromoson IX ini masih terus mengalir.
Selain bantuan berupa uang tunai yang digalang oleh PWI Peduli OKU juga banyak bantuan dalam bentuk lain seperti, jasa medis dan kemudahan-kemudahan lainnya yang difasilitasi pemerintah.