Hari AIDS Sedunia

Penderita HIV/AIDS di Prabumulih Meningkat Tiap Tahun, 5 Orang Meninggal

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Masyarakat kota Prabumulih hendaknya tidak melakukan seks bebas jika tidak ingin menderita HIV/AIDS

Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Edison
Ketua Kelompok Dukungan Sebaya Prabumulih Support Group (KDS PSG) kota Prabumulih, Muhammad Joni didampingi Agnes dan anggota lainnya ketika diwawancarai wartawan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Masyarakat kota Prabumulih hendaknya tidak melakukan seks bebas jika tidak ingin menderita HIV/AIDS.

Pasalnya dari tahun ke tahun penderita HIV/AIDS di kota Prabumulih terus mengalami peningkatan.

Sepanjang tahun 2017 dan 2018 tercatat ada sebanyak 34 penderita HIV/AIDS.

Bahkan jika dikalkulasi atau total seluruh penderita mulai 2016 hingga 2019 mencapai 85 orang.

Parahnya penderita kebanyakan merupakan ibu rumah tangga, para pelajar dan pasangan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender).

Terus meningkatnya penularan HIV/AIDS di Kota Seinggok Sepemunyian karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah kota (Pemkot) Prabumulih, sehingga banyak masyarakat yang tidak paham tentang penyebab penularan penyakit itu.

11 Warga PALI Idap HIV, Dinkes Siapkan Layanan Pengobatan dan Perawatan

"Memang saat ini penderita HIV/AIDS di Prabumulih tinggi, sudah menjadi rahasia umum," ungkap seorang sumber enggan namanya disebutkan kepada wartawan, Selasa (3/12/2019).

Sementara Ketua Kelompok Dukungan Sebaya Prabumulih Support Group (KDS PSG) kota Prabumulih, Muhammad Joni didampingi Agnes dan anggota lainnya ketika dikonfirmasi membenarkan di Prabumulih adanya peningkatan penderita HIV/AIDS.

"Kalau versi kita selama melakukan pendampingan sejak 2016 sampai saat ini ada 85 orang menderita HIV/AIDS," ungkap Joni.

Joni mengungkapkan, dari jumlah 85 orang itu ada sebanyak 4 orang pada tahun ini yang meninggal dunia.

"Untuk penderita sendiri beragam mulai dari ibu rumah tangga, pelajar, LGBT dan bahkan ada pegawai, jumlah itu sendiri tidak dari Prabumulih saja tapi dari Pali dan Muaraenim," ujarnya.

Kisah Ibu Hamil Terkejut Kena HIV, Tertular Oleh Kebiasaan Buruk Suami

Lebih lanjut Joni menuturkan, jika selama ini pandangan orang jika penderita HIV/AIDS banyak pekerja seksual ternyata tidak demikian dan justru penderita banyak masyarakat umum.

"Mungkin kalau wanita pekerja seks itu lebih peduli dan rajin periksa kesehatan jadi mereka tidak menderita, mereka paham HIV, sementara yang awam tidak ada perlindungan. Justru penyebaran yang banyak itu karena hubungan sesama jenis (LGBT-red)," tuturnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak malu memeriksakan diri dan KDS PSG kota Prabumulih siap melakukan pendampingan.

"Jika ingin berkonsultasi kita memiliki alamat kami di Jalan Kol Dani Effendi gang Srikandi Kelurahan Wonosari atau ke facebook KDS PSG Prabumulih," ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan dr H Happy Tedjo S PMH melalui Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Hj Mifta Kosim kepada wartawan membenarkan peningkatan penderita HIV/AIDS.

Terbukti dari data yang ada di Dinas Kesehatan Kota Prabumulih jumlah penderita HIV Aids mencapai 42 penderita.

Pengidap HIV di Sumsel Banyak Berusia Produktif Usia 20-29 Tahun, Ini Rincian Datanya

Rinciannya 25 orang penderita tahun 2018 dan penderita ditahun 2019 sebanyak 17 orang.

"Jadi untuk penderita yang 25 orang pada 2018 itu, sudah meninggal 5 orang dimana dua orang meninggal pada 2018 dan tiga orang meninggal pada 2019," bebernya.

Ditanya terkait kabar yang beredar jika penderita juga ada dari pelajar, menurut Mifta untuk usia penderita merupakan usia dewasa.

"Tidak ada karena usia penderita rata-rata antara 29-49 tahun," tuturnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved