Begal Sadis Lubuklinggau Tewas Dimassa

BREAKING NEWS, Begal Nyamar Jadi Penumpang Ojek di Lubuklinggau Tewas di Rumah Sakit

Pelaku begal tersebut diketahui bernama Dayat (45 tahun), warga Jalan Lakitan, Kelurahan Pasar Satelit, Kecamatan Lubuklinggau Utara II

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Eko Hepronis
KBO Reskrim Polres Lubuklinggau Iptu Sudarno saat mengurus jenazah Dayat sebelum diserahkan kepada pihak keluarganya, Senin (2/12/2019) 

Kasatreskrim Polres Lubuklinggau, AKP Alex Andriyan melalui KBO Reskrim Iptu Sudarno membenarkan, jika Dayat sudah meninggal dunia dan sudah diserahkan kepada pihak keluarganya.

"Semalam usai diamankan meninggal dunia, tadi sudah kita serahkan kepada pihak keluarganya dan pihak keluarganya menerima," katanya pada Tribunsumsel.com.

Polda Sumsel Minta Korban Pemalsuan STNK dan SIM Segera Melapor 

Kemudian untuk tersangka Iwan masih dalam pengejaran anggota dilapangan.

Untuk alamatnya sudah diketahui dan sudah ditetapkan DPO Polres Lubuklinggau.

"Sekarang masih dalam pengejaran anggota dilapangan," tambahnya.

Tukang Ojek Ucap Syukur

Dayat tewas setelah babak belur dihajar massa setelah gagal membegal Abdul Azis (40 tahun) seorang tukang ojek.

Begal ini menderita luka serius disekujur tubuhnya dan menjalani perawatan di rumah sakit.

Meninggalnya begal sadis tersebut, membuat Herli salah satu tukang ojek pangkalan yang kerap mangkal di wilayah Kenanga, Kecamatan Lubuklinggau Utara II merasa bersyukur.

Dayat begal saat diamankan di Mapolres Lubuklinggau. Dayat meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Dayat begal saat diamankan di Mapolres Lubuklinggau. Dayat meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit. (TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS)

"Kami prihatin atas musibah menimpa kawan kami seprofesi Abdul Aziz, beruntung dia (Aziz) tidak apa-apa. Kami pun bersyukur begalnya sudah meninggal dunia," kata Herli pada Tribunsumsel.com.

Herli menuturkan profesi tukang ojek akhir-akhir ini selalu terancam oleh para pelaku yang ingin mencari uang dengan mudah, tanpa mau bekerja keras.

"Kami merasa was-was untunglah pelakunya meninggal, jadi agak tenang, karena jujur saja saya juga sering ngojek malam hari dan ngantar penumpang jauh-jauh," katanya.

Menurutnya, dengan kejadian yang menimpa Abdul Aziz ini, membuat para tukang ojek harus meningkatkan kewaspadaan. Bahkan akan lebih selektif lagi dalam memilih penumpang saat malam hari.

"Saya mengajak kawan-kawan tukang ojek, untuk hati-hati menerima penumpang. Minimal dari sekarang penumpang harus ditanya tujuaannya dimana. Dan tahu alamat rumah  yang akan dituju," ungkapnya.

Termasuk jangan mudah tergiur dengan uang besar yang dijanjikan oleh penumpang. Karena bisa saja itu modus atau jebakan mereka untuk mengakali supaya mau ngantar.

"Mentang dijanjikan imbalan besar langsung mau, yang jelas setiap tukang ojek itu hampir tahu semua alamat, apabila mintak diantar tempat rawan jangan mau," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved