Berita Prabumulih
Heboh Kabar Telur Palsu di Prabumulih, Walikota dan Polres Prabumulih Langsung Turunkan Tim
Walikota Prabumulih menegaskan akan langsung menurunkan jajarannya untuk mengusut serta menarik peredaran telur diduga palsu dan tak layak dikonsumsi
Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Hebohnya kabar peredaran telur diduga palsu yang dijual bebas di tengah masyarakat, langsung mendapat respon Walikota Prabumulih Ridho Yahya, Ketua DPRD dan jajaran Polres Prabumulih.
Walikota Prabumulih menegaskan akan langsung menurunkan jajarannya untuk mengusut serta menarik peredaran telur diduga palsu dan tak layak dikonsumsi tersebut.
"Kita cek dan kita akan segera turun, cari di mana kejadiannya, tidak boleh diedarkan lagi lah. Kita akan langsung telpon anak buah kita agar segera menarik peredaran telur tersebut," tegas Ridho ketika diwawancarai usai menyambut kunjungan kerja Kajati Sumsel di Kejaksaan Negeri Prabumulih, Rabu (27/11/2019).
Orang nomor satu di kota Prabumulih ini mengimbau para pedagang jual telur tak layak konsumsi itu agar berhenti berjualan.
Ia juga minta pedagang bertanggungjawab jika ada pembeli yang sakit akibat memakan telur yang tidak baik tapi masih dijual itu.
"Kita imbau jangan lagi lah menjual seperti itu, kita lihat banyak kejadian jangan menjual itu. Kita tegur ini dan penjual akan kita minta bertanggung jawab jika ada apa-apa terhadap pembeli misal sakit perut atau apa maka harus bertanggungjawab," bebernya seraya akan memerintahkan jajaran segera bertindak.
Hal yang sama disampaikan Ketua DPRD Prabumulih, Sutarno yang mengaku telur merupakan makanan yang sering dikonsumsi masyarakat jika dijual tak layak maupun adanya dugaan palsu maka akan sangat disesalkan.
"Dinas terkait harus turun ke lapangan tidak hanya ke penjual telur tapi peternak dan penetas telur juga harus dilakukan pengawasan jangan sampai tidak diawasi," katanya.
Selain itu, politisi Partai Golkar ini juga berharap agar pengawasan hendaknya tidak hanya dilakukan ketika adanya temuan tersebut dan instansi terkait diharap tidak hanya mengawasi telur namun seluruh bahan pokok masyarakat.
"Tidak hanya penjualan telur yang diawasi tapi makanan lain juga, jangan sampai telur diawasi tapi yang lain nanti juga bermasalah. Dinas harus mengawasi penyalur, agen maupun produksi penetasan dan perternakan, jika pengawasan rutin dilakukan maka pencegahan akan berhasil," bebernya.
• Bukan Telur Palsu Melainkan Telur Bekas, Berbahaya Bagi Kesehatan Ginjal
Sedangkan, Kapolres Prabumulih, AKBP I Wayan Sudarmaya SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Abdul Rahman menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti dan melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya peredaran telur palsu yang viral di kota Prabumulih.
"Kita akan melakukan penyelidikan terkait adanya informasi tersebut dan kalau kita lihat secara visual itu bukan palsu namun kemungkinan sudah lama atau tidak bagus lagi," ungkap Kasat ketika dibincangi saat hadir dalam kunjungan Kajati Sumsel di Kejari Prabumulih, pada Rabu (27/11/2019).
Abdul Rahman mengatakan, dari hasil yang mereka ketahui menyatakan telur tersebut bukan palsu namun sudah lama, tidak bagus dan tak layak konsumsi, disebabkan kalau palsu maka antara cangkang dan isi dalam tidak sesuai.
"Kita akan menemui sumber lebih dahulu seperti apa penjelasannya, dari mana didapat dan bagaimana kondisinya, kalau secara visualisasi di video viral beredar itu dikatakan palsu harus ada hasil dari laboratorium yang akan menentukan termasuk apa kandungan di dalamnya," katanya.
• KONI Sumsel Buka Pendaftaran Bakal Calon Ketua Umum, Ini Syarat dan Jadwal Tahapannya
Lebih lanjut Kasat menuturkan, pihaknya berharap dinas pertanian bidang perternakan dan kesehatan hewan, ketahanan pangan dan perdagangan serta lainnya untuk berkoordinasi dengan pihaknya sehingga bisa melakukan penarikan peredaran telur.