Berita Sriwijaya FC
Blundernya Membuat Sriwijaya FC Gagal Lolos ke Liga 1 Indonesia, ini Komentar Rahmat Juliandri
Blundernya Membuat Sriwijaya FC Gagal Lolos ke Liga 1 Indonesia, ini Komentar Rahmat Juliandri
Penulis: Weni Wahyuny | Editor: Slamet Teguh
RJ: Tidak ada yang sinis. Mereka terus support dan menguatkan mau bagaimana lagi. Jadikan ini pelajaran. Saya juga minta maaf ke pemain ke pelatih, pengurus. Ini memang saya salah. Kebodohan saya keblunderan saya.
TS: Kapan Pulang ke Palembang?
RJ: Belum tahu karena memang sebelumnya stay di Jakarta. Tapi semua keluarga di Muara Enim. Saya besar kecil di Muara Enim, sekolah SMA di Palembang. Kalau memang tim berkumpul kembali, saya akan pulang ke Palembang. Untuk sekarang Saya mau ngilangin , pengen santai dengan kegagalan ini.
TS: Kapan kontrak habis di Sriwijaya FC?
RJ: Kontrak bulan Januari habis. Belum tahu diperpanjang atau tidak, sepertinya masih belum ada pembicara.
TS: Masih mau bersama Sriwijaya FC? Atau ada tim yang sudah menawarkan untuk bergabung?
RJ: Belum ada yang menawarkan untuk gabung ke klub lain. Yang pasti saya prioritas kan disini karena binaan Palembang. Saya pengen disini kalau memang diterima.
Saya juga atlet lokal, saya pernah di SFC U21, PON Sumsel bahkan kemarin ikut Piala Indonesia. Memang sudah didikan Palembang cuma memang profesional di luar, baru tahun ini di SFC di senior.
TS: Terlepas dari blunder yang tidak sengaja kamu buat. Bagaimana kepemimpinan wasit di pertandingan tersebut?
RJ: Saya bukan membela diri saya, tapi memang sebelum blunder tersebut ada handsball dan harusnya itu penalti. Ada lagi saat babak ke-2 juga ada handsball.
Makanya saya sempat marah ke wasit, saya lari teriakan wasit dan marah. “Dimana mata kamu,” saya bilang begitu. Tapi sudahlah itu sudah terjadi. Saya minta maaf.
