Hari Guru 2019

Siti Komaria Setia Mengajar Meski 2 Tahun tak Digaji, Cerita Perjuangan Guru di Perbatasan Palembang

Satu-satunya guru yang setia mendidik dan mengajari mereka meski dengan gaji kecil yang terkadang hanya diambil kalau sudah kepepet

Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Abriansyah Liberto
Siti Komariah guru di SD Muhammadiyah 4 Filial di RT 36 Dusun IV Desa Saluran, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin 

"Itu dari tahun 2017 sampai akhir 2018 saya tidak menerima gaji sepeser pun," ungkap Komariah.

Tidak adanya alokasi dana bagi tenaga pengajar, ditengarai menjadi penyebabnya.

Namun Komariah beruntung memiliki keluarga di rumah dan di sekolah yang membuatnya tetap tegar dan semangat untuk mengajar.

Adalah suami Komariah yang menjadi penyemangat utama dirinya saat dirundung permasalahan karena bekerja tanpa digaji.

"Saya tanya suami 'gimana ini saya kerja gak digaji'? 'Ya udah Mama lanjut aja gak apa-apa. Papa ridho'," kata Komariah menirukan ucapan suaminya.

"Ya tentu saya jalan saja, terus mengajar ini. Tidak apa karena saya berharap semoga ini jadi ladang pahala ibadah saya," tuturnya.

Ujian bagi Komariah mereda saat SD Muhammadiyah 4 Filial menginduk pada SD Muhammadiyah 4 Palembang pada Januari lalu.

Dengan demikian, kebijakan gaji bagi tenaga pengajar sedikit menguntungkan Komariah karena ada peningkatan.

"Akhirnya saya digaji Rp 500 ribu sejak awal 2019. Itu pun saya ambil gaji setiap tiga bulan sekali karena harus ambil uang tunai di rumah kepala sekolah di Balai Makmur. Lokasinya itu nyeberang sungai naik perahu sekitar 2 jam, ongkos perginya saja Rp 100 ribu," kata Komariah.

"Kalau pulang-pergi jadinya ongkos Rp 200 ribu," imbuhnya.

Dengan segala keterbatasan dan beban tanggung jawab yang diembannya, Komariah bertekad tetap mengajar karena ia prihatin tidak adanya tenaga pengajar di wilayah tempat tinggalnya.

"Tidak ada tenaga pengajar di Desa Saluran ini kecuali saya," kata dia.

Jika ia mengikuti jejak rekannya untuk berhenti mengajar, lanjut Komariah, maka akan menyulitkan anak-anak di Desa Saluran yang ingin menimba ilmu.

Mereka harus menempuh perjalanan jauh dan tentunya biaya sekolah yang lebih tinggi jika sekolah di luar desa.
Lalu sampai kapan Komariah akan tetap mengajar di SD Muhammadiyah 4 Filial?

"Sampai kapan? Selamanya saya mau ngajar di sini. Tapi pertanyaannya justru menurut saya, SD Muhammadiyah ini mau sampai kapan seperti ini?" katanya. (Melisa/ Agung)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved