Berita Viral
Wanita Hamil 4 Bulan Nekat Ambil Air di Sarang Buaya, Saat Dicari Sudah Jadi Mayat, Ini Kondisinya
Naas dialami Batseba Talan (40). Warga Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), SoE, NTT ini ditemukan tak bernyaw
TRIBUNSUMSEL.COM -- Naas dialami Batseba Talan (40). Warga Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), SoE, NTT ini ditemukan tak bernyawa di sungai Noelmina, Rabu (20/11/2019).
Batseba pamit mengambil air, Rabu pagi. Dia membawa sembilan jeriken, masing-masing berukuran lima liter.
Jeriken-jerikan itu ditemukan di pinggir sungai Noelmina, dua di antaranya mengapung.
"Istri saya sedang hamil anak ke lima kami," ungkap Tefu kepada POS-KUPANG.COM.
Tefu menuturkan, sekitar pukul 06.00 Wita, Batseba pamit mengambil air di muara sungai Noelmina.
Sang istri membawa gerobak berisi puluhan jeriken. Setelah beberapa lama, Batseba tak kunjung kembali. Tefu meminta anaknya, Inyo Tefu untuk menyusul ibunya.
"Anak saya sampai di sungai hanya ada gerobak dan jeriken. Istri saya tidak ada. Di atas permukaan sungai Noelmina, terlihat dua jeriken milik istri saya yang mengapung," ujarnya.
Batseba ditemukan sudah tidak bernyawa di dasar sungai Noelmina, sekitar pukul 14.20 Wita. Penemuan jasad Batseba atas bantuan seorang warga Kabupaten Kupang yang terkenal pandai berenang.
"Jenazah korban sudah ditemukan, sekitar jam 2 lewat oleh seorang warga Kabupaten Kupang yang membantu proses pencarian korban," kata Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu saat dikonfirmasi Rabu siang.
Jhon menjelaskan, tubuh korban tanpa luka. Dia menduga korban tergelincir saat hendak mengambil air. Korban tidak bisa berenang sehingga tenggelam. Kedalaman air di lokasi kejadian sekitar 8 meter.
"Korban tenggelam. Kalau bilang diserang buaya tidak, karena tubuh korban utuh," ujarnya.
Sebelum ditemukan, upaya pencarian dilakukan warga bersama aparat keamanan, termasuk anggota Koramil Panite. Beberapa warga yang bisa berenang, menyelam hingga ke dasar sungai Noelmina.
Jenazah Betseba Ditemukan Di Dasar Muara Sungai Noelmina
Teka-teki terkait beradaan Betseba Talan (40) warga Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan yang menghilang, Rabu (20/11/2019) saat mengambil air di muara sungai Noelmina akhirnya terjawab. Sekitar pukul 14.20 WITA, akhirnya sosok Betseba ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dasar kali Noelmina.
Korban ditemukan, usai masyarakat berinisiatif memanggil seorang warga Kabupaten Kupang yang terkenal pandai berenang.
" Jenazah korban sudah ditemukan kakak, tadi sekitar jam 2 lewat oleh seorang warga Kabupaten Kupang yang membantu proses pencarian korban," ungkap Jhon Asbanu kepada pos kupang.com melalui sambungan telepon.
Ketika ditanya apakah ditemukan adanya tanda-tanda serangan buaya pada tubuh korban, Jhon mengatakan tubuh korban ditemukan tanpa adanya luka. Diduga kuat, korban tergelincir dari pinggir kali Noelmina saat hendak mengambil air. Karena korban tidak bisa berenang, akhirnya korban tenggelam ke dasar sungai Noelmina yang dalamnya kurang lebih mencapai 8 meter.
" Korban tenggelam kakak. Kalau bilang diserang buaya tidak, karena tubuh korban utuh," ujarnya singkat.
Untuk diketahui, Betseba Talan (40) warga Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan yang hilang di muara sungai Noelmina, Rabu (20/11/2019) pagi diketahui tengah hamil empat bulan. Hingga saat ini, warga dibantu aparat Koramil Panite tengah berusaha melakukan pencairan terhadap keberadaan korban.
Suami korban, Z. Tefu yang dikonfirmasi pos kupang.com melalui sambungan telepon membenarkan jika istrinya tengah berbadan dua saat menghilang. Korban diketahui tengah mengandung anak kelima.
" Iya Pak, istri saya sedang hamil anak ke lima kami," ungkap Tefu melalui sambungan telepon.
Diceritakannya, sekitar pukul 06.00 WITA, korban pamit dari rumah untuk mengambil air diuara sungai Noelmina. Korban membawa gerobak yang berisikan puluhan jirgen untuk menampung air.
Namun karena beberapa saat korban tak juga kembali ke rumah, Tefu berinisiatif meminta anaknya, Inyo Tefu untuk menyusul korban ke sungai Noelmina.
" Anak saya sampai di sungai hanya ada gerobak dan jirgen. Terapi istri saya tidak ada. Di atas permukaan sungai Noelmina, terlihat dua jirgen milik istri saya yang mengapung," tuturnya.
Ketika ditanya apakah dirinya tahu jika sungai Noelmina terdapat buaya, Tefu mengaku, tahu. Dikatakannya, buaya di muara sungai Noelmina biasanya berjemur saat siang hari. Namun karena sumber air satu-satunya hanya ada di sungai Noelmina, Tefu dan keluarga tetap mengambil air untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari di sungai Noelmina. (din)
Sosok Pria Yang Temukan Jenazah Betseba Di Dasar Sungai Noelmina
Bernadus Haninuni, warga Kabupaten Kupang menjadi sosok penting dalam usaha pencarian jenazah Betseba Talan, warga Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan yang tenggelam di muara sungai Noelmina,Rabu (20/11/2019) pagi.
Pasalnya, Bernaduslah yang telah menemukan jenazah korban di dasar sungai Noelmina. Namun sayangnya, Bernadus enggan diwawancarai pos kupang.com.
Kapolsek Amanuban Selatan, Ipda I Made Sudarma yang hendak dikonfimasi pos kupang enggan untuk menanggapi pertanyaan wartawan.
Pesan WhatsApp yang dikirim pos kupang.com, hanya dibaca dan enggan dibalas. Ini bukan kali pertama Kapolsek Amanuban Selatan enggan menanggapi respon wartawan ketika hendak dikonfirmasi awak media.
Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu kepada pos kupang mengatakan, Bernadus menemukan jenazah korban di kedalaman mencapai belasan meter.
Usai ditemukan, jenazah korban yang sempat tersankut pada batang kayu, diangkat menuju permukaan sungai Noelmina.
Usai jenazah korban dikeluarkan, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya divisum.
"Jenazah korban ditemukan di kedalam sekitar belasan meter. Jenazah korban lalu dibawa masyarakat ke rumah duka," ungkap Jhon.
Jenazah korban selanjutnya divisuma oleh pihak dokter Puskesmas Panite. Dari pihak keluarga korban sendiri menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kematian korban sebagai ajalnya.
"Pihak keluarga sudah terima kematian korban sebagai ajalnya. Untuk kapan akan dimakamkan masih akan dilakukan diskusi di tingkat keluarga," jelasnya.
Untuk diketahui, sekitar pukul 06.00 WITA, korban pamit dari rumah untuk mengambil air diuara sungai Noelmina. Korban membawa gerobak yang berisikan puluhan jirgen untuk menampung air.
Namun karena beberapa saat korban tak juga kembali ke rumah, Tefu berinisiatif meminta anaknya, Inyo Tefu untuk menyusul korban ke sungai Noelmina.
"Anak saya sampai di sungai hanya ada gerobak dan jirgen. Terapi istri saya tidak ada. Di atas permukaan sungai Noelmina, terlihat dua jirgen milik istri saya yang mengapung," tuturnya.
Ketika ditanya apakah dirinya tahu jika sungai Noelmina terdapat buaya, Tefu mengaku, tahu.
Dikatakannya, buaya di muara sungai Noelmina biasanya berjemur saat siang hari.
Namun karena sumber air satu-satunya hanya ada di sungai Noelmina, Tefu dan keluarga tetap mengambil air untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari di sungai Noelmina. (Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota )
Kronologi Lengkap Tenggelamnya Betseba Hingga Akhirnya Ditemukan Tak Bernyawa
Batseba Talan (40), warga Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Rabu (20/11/2019) pagi menghilang usai pamit dari rumah untuk menimbah air di sungai Noelmina.
Korban diketahui berpamitan dari rumah sekitar pukul 06.00 WITA untuk mengambil air di kali Noelmina menggunakan jirgen yang dibawa dengan gerobak.
Karena hingga pukul 07.00 WITA korban tak kunjung pulang ke rumah, suami korban Z. Tefu lalu minta sang anak, Inyo Tefu untuk menyusul sang ibu, bermaksud untuk memanggil sang ibu agar segera pulang.
Korban sendiri diketahui mengambil air di muara sungai Noelmina yang berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya.
Sesampainya Inyo di muara sungai Noelmina, dirinya tidak menemukan sosok sang ibu. Inyo hanya menemukan jirgen dan gerobak korban yang berada di tepi muara.
Saat dicari di sekitar muara, Inyo menemukan dua jirgen milik ibunya yang mengapung di atas permukaan muara sungai Noelmina, tetapi sosok sang ibu tak ditemukan.
Tak menemukan sang ibu, Inyo lantas kembali ke rumah untuk melaporkan hal tersebut kepada sang ayah.
Z. Tefu pun langsung bergegas menuju muara sungai Noelmina bermaksud mencari korban namun tidak menemukan korban. Informasi terkait menghilangnya korban di muara sungai Noelmina sangat cepat menyebar.
Sekitar pukul 8.30 WITA, warga berbondong-bondong ke muara sungai Noelmina bermaksud mencari sosok korban.
Pencarian korban pun dilakukan masyarakat dibantu aparat Polsek Amanuban Selatan dan Koramil Panite. Namun pencarian korban tak berbuahkan hasil.
Warga pun berinisiatif memanggil Bernadus Haninuni, warga Kabupaten Kupang yang dikenal pandai berenang. Berkat bantuan Bernadus, sekitar pukul 14.20 WITA, sosok korban ditemukan di dasar kali Noelmina dalam keadaan sudah tak bernyawa. Kita pukul 15.00 WITA, jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk divisum.
Pihak keluarga korban sendiri telah menerima kepergian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi.
Hati suami dari Betseba Talan, Z Tefu hancur saat melihat sang istri sudah terbujur kaku saat dikeluarkan dari dasar sungai Noelmina.
Ayah empat orang anak ini langsung menangis saat melihat istrinya yang tengah mengandung empat bulan, anak kelima mereka telah meninggal dunia akibat tenggam di sungai Noelmina.
Untuk diketahui, Batseba Talan (40), warga Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Rabu (20/11/2019) pagi menghilang usai pamit dari rumah untuk menimbah air di sungai Noelmina.
Sembilan jirgen berukuran lima liter yang dibawa korban dari rumah, ditemukan di pinggir muara sungai Noelmina, dimana dua jirgen lainnya mengapung di atas permukaan air.
Korban diketahui terjatuh kedalam sungai Noelmina dan akhirnya tenggelam karena tak bisa berenang.
"Pak, dia ada mengandung anak kelima kami. Saya sedih sekali pak kenapa dia harus pergi duluan," ucap Tefu. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Nekat Pergi Mengambil Air di Sarang Buaya, Ibu Hamil Empat Bulan Pulang Menjadi Mayat, https://kupang.tribunnews.com/2019/11/21/nekat-pergi-mengambil-air-di-sarang-buaya-ibu-hamil-empat-bulan-pulang-menjadi-mayat?page=all.
Penulis: Dion Kota
Editor: Bebet I Hidayat