Wisatawan Diterkam Harimau
Penampakan Harimau di Gunung Dempo Bikin Resah, 4 Bulan Lalu Pernah Muncul Hewan Langka
Penampakan Harimau di Gunung Dempo Bikin Resah, 4 Bulan Lalu Pernah Muncul Hewan Langka
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM - Penampakan Harimau di Gunung Dempo Bikin Resah, 4 Bulan Lalu Pernah Muncul Hewan Langka
Warga di wilayah Gunung Dempo dikejutkan dengan penampakan harimau yang berkeliaran.
Bahkan pada Sabtu (16/11/2019) dikabarkan ada salah satu wisatawan yang sedang berwisata dikawasan Gunung Dempo diterkam harimau atau macan tersebut.
Hal ini berdasarkan informasi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besemah.
Kabag Umum RSUD Besemah, Anca membenarkan jika tadi malam ada pasien yang masuk ke RS Besemah karena diduga diterkam harimau.
"Ya benar saya sudah tanya ke dokter jaga IGD. Katanya memang ada pasien masuk dengan luka robel dipelipis yang katanya disebabkan diterkam harimau saat berada dikawasan Tugu Rimay Gunung Dempo," ujar Anca saat dihubungi sripoku.com, Sabtu (16/11/2019).
Satwa liar yang tergolong kategori hewan yang dilindungi karena keberadaannya hampir punah terekam di lereng Gunung Merapi Dempo.
Gunung Dempo merupakan salah satu destinasi alam yang terletak di kota Pagaralam Sumatera Selatan.
Memiliki ketinggian 3159 meter di atas permukaan laut (MDPL)
Menjadikannya okasi yang memanjakan bagi para pendaki baik di Sumsel maupun pendaki di luar Sumatera.
Dari Kota Palembang memerlukan waktu sekitar 8 jam perjalanan menggunakan mobil.
Di kaki gunung terdapat perkebunan teh yang luas
Hutan di Gunung Dempo termasuk hutan heterogen.
Beragam tumbuhan hidup di sana.
Demikian pula dengan satwanya.
Bahkan menurut warga harimau sumatera pun masih terlihat di sana.
Baru-baru ini pendaki asal Sumatera Selatan, berhasil merekam penampakan hewan langka
Hewan ini meruoakan kambing hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis).
Penampakan kambing hutan Sumatera terekam dengan kamera ponsel miliknya.
Melansir dari unggahan akun instagram @dedi_mukti, ia berhasil merekam hewan langkah ini di kawasan lereng Gunung Dempo, Pagaralam pada (27/7/2019).
Pada video unggahan tersebut terlihat penampakan seekor Kambing Hutan Sumatera hitam berukuran cukup besar sedang berjalan di sekitar lereng gunung.
Video tersebut diunggah pada tanggal 28 Juli 2019 satu hari setelah merekam video penampakan hewan langka tersebut.

Kambing hutan sumatera berbeda dengan kambing biasa.
Badannya kekar dan mirip anak kerbau.
Moncongnya juga mirip moncong kerbau.
Sedangkan tanduknya lurus, seperti tanduk antelop.
Kambing hutan sumatera hidup di alam bebas dan hanya terdapat di hutan Sumatera.
Keberadaan kambing hutan ini sudah sangat langka
Bahkan oleh International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), kambing ini sudah dinyatakan terancam punah.
Kambing hutan sumatera memang sudah sulit ditemukan.
Menurut catatan penelitian terdahulu, kambing ini mampu memanjat lereng-lereng terjal dan bukit-bukit kapur.
Satwa ini diperkirakan masih hidup di Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Batang Gadis, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Taman Nasional Pegunungan Bukit Barisan.
Diketahui populasinya hewan langkah ini sudah semakin terdesak akibat perambahan hutan secara liar.
Selain itu, kambing-hutan sumatera ini juga masuk kedalam daftar Appendices I (hewan yang sangat langka dan tidak boleh diburu)
Diketahui hewan kambing hutan yang bernama latin Capriconis Sumateraensis tersebut sering diburu untuk diambil tanduknya.
Karena menurut warga setempat harga sepasang tanduk kambing hutan untuk dijual dengan harga yang cukup tinggi.
Selain akibat diburu berbagai jenis satwa di kawasan Gunung Dempo dan Bukit Barisan di Pagaralam saat ini sudah mulai kehilangan tempat tinggal karena sudah banyak hutan yang dirambah juga dijadikan lahan pertanian.
Hal tersebut juga menjadi salah satu faktor penyebab kepunahan populasi tersebut.
Kepercayaan Warga Sekitar
Kambing hutan dan rusa sambar rupanya sudah sangat langka untuk ditemukan.
Begitu sulitnya ditemukan karena sedemikian langkanya, warga di sekitar kawasan Hutan Pauh Tunggal yang terletak di Dusun Bandar Kelurahan Kance Diwe, Kecamatan Dempo Selatan percaya harus dilakukan ritual persembahan khusus pada pemilik (roh) yang ada di hutan.
Perburuan warga atas dua jenis satwa langka itu ternyata bukan sekadar untuk santapan saja.
Namun mereka juga mempercayai bahwa daging kambing hutan dapat dipergunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Kambing hutan yang bernama latin Capriconis Sumateraensis tersebut juga diburu untuk diambil tanduknya.
Karena menurut warga setempat harga sepasang tanduk kambing hutan tersebut sekitar Rp 700 ribu.
Sedangan untuk rusa sambar biasanya kepalanya yang lebih berharga dan biasa dijadikan hiasan dinding yang bernilai cukup tinggi.