Ustadz Taufik Hasnuri Meninggal Dunia, Kamis (14/11/2019)
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Suasana duka menyelimuti kediaman ulama kondang di kota Palembang, Ustadz Taufik Hasnuri yang meninggal dunia, Kamis (14/11/2019).
Ustadz Taufik Hasnuri meninggal dunia sekitar pukul 08.00 WIB
Diketahui Ustadz Taufik Hasnuri berjuang melawan sakit ginjal selama setahun ini
Bertempat di jalan KH Azhari kelurahan 12 Ulu, lantunan ayat suci Alquran terus dikumandangkan oleh para pelayat yang terus datang ke rumah duka.
Penjagaan dari aparat kepolisian juga terlihat di sekitar rumah duka.
Isak tangis para pelayat langsung menyambut kedatangan jenazah Ustadz ThaufikHasnuriyang baru tiba di rumah duka, Kamis (14/11/2019).
Tangis pelayat semakin tak terbendung saat bagian belakang mobil jenazah di buka oleh pihak keluarga.
Seketika, ratusan pelayat langsung mendekat sembari menangis dan bertakbir mengagungkan nama Allah SWT.
"Ustadz.....," teriak salah seorang pelayat serasa menangis tersedu.
Akibat ratusan pelayat yang terus memadat, mobil jenazah terpaksa dimajukan hingga ke halaman tepat di depan rumah yang sudah dibentangi karpet sebagai tempat duduk bagi para pelayat.
"Tenang, tenang, kita doakan ustadz selalu," ucap salah seorang yang berusaha menenangkan pelayat yang terus saja berusaha mendekat ke arah jenazah.
Setelah suasana agak tenang, pihak keluarga langsung membawa jenazah ustadz kondang di kota Palembang itu masuk ke rumah duka.
"Sabar, kita doakan ustadz," ucap salah seorang pelayat seraya menangis terisak.
Para pelayat menyambut jenazah Ustadz Taufik Hasnuri di rumah duka, Kamis (14/11). (SHINTA ANGRAINI/TRIBUNSUMSEL.COM)
Sejumlah tokoh berpengaruh di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) hadir di rumah duka almarhum ustadz Taufik Hasnuri, Kamis (14/11/2019).
Sebagaimana diketahui, ulama yang terkenal dengan ciri khas logat bahasa palembang tersebut, menghembuskan nafas setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya.
Ustadz Hendra Zainuddin mengatakan ceramah ustadz Taufik Hasnuri selalu bisa dengan mudah diterima dan dipahami oleh segala elemen masyarakat.
Dengan ceramah yang disampaikan secara sederhana dan terkadang terdengar kocak lengkap dengan ciri logat bahasa palembang yang kental
Ceramah ustadz Taufik tetap bisa menggugah dan menyentuh hati orang yang mendengarnya.
"Hal ini terbukti dengan majelis beliau yang selalu menyedot banyak massa. Sumatera Selatan khususnya palembang telah kehilangan panutan"
"Saya berharap akan ada sosok lain seperti ustadz Taufik Hasnuri di Sumsel ini," ujarnya.
Sekda Provinsi Sumsel Nasrun Umar yang juga hadir di rumah duka.
Menurut Nasrun, ustadz Taufik merupakan salah satu sosok yang selalu memberikan pencerahan tentang nilai kehidupan bagi masyarakat.
"Apa yang beliau sampaikan patut untuk diteladani oleh masyarakat. Untuk itu, wafatnya beliau menjadi kesedihan mendalam bagi Sumatera Selatan," ujarnya.
Riwayat Penyakit
Sakit Ginjal dan Cuci Darah
Sebelum meninggal dunia, Ustadz Taufik memang sempat mengidap sakit ginjal.
Sebelumnya pernah diberitakan, Sripoku.com (grup Tribun) sempat bertemu dengan kakak perempuan Ustad Taufik yang kebetulan sedang menunggu di ruang Rupit 2 kamar nomor 1 Super VIP RSMH Palembang, Jumat (19/1/2018).
Menurut wanita yang enggan disebutkan namanya ini, Ustad Taufik sudah masuk RSMH sehak pagi tadi.
Dan saat ini sang Ustad tengah menjalani cuci darah di Ruang Hemodialisa. Sementara di kamar pasien, ada istri ustad dan beberapa jamaah lainnya yang tengah menunggu.
Sayangnya, sang istri enggan memberikan komentar dan belum bisa berbicara banyak.
"Nanti saja ya... ustad lagi menjalani cuci darah," ujar wanita yang mengenakan gaun hijau ini.
Sementara itu, di media sosial whatsapp sendiri sudah banyak pesan berantai yang mengabarkan jika ustad yang dikenal sering bagi-bagi bubur di rumahnya 1di 3 Ulu ini dikabarkan sakit.
Hingga saat ini belum diketahui sakit apa yang diderita karena hasil pemeriksaan medis masih belum keluar.
Tetap Dakwah Meski Sakit
stad Taufik Hasnuri yang dikenal dengan dakwahnya yang kocak tetap aktif berdakwah. Padahal Ustad Taufik tengah berjuang untuk penyembuhan sakit ginjalnya.
"Berdakwah itu suatu ladang ibadah yang besar," kata Ustad Taufik Hasnuri saat di kediamannya yang ada di 12 Ulu.
Lebih lanjut ia mengatakan, Walapun hanya satu kalimat jika bermanfaat untuk orang banyak ia tetap harus disampaikan. Penyampaiannya bisa melalui medsos, youtube, instagram, tulisan dan lain-lain.
"Karena kondisi saya yang seperti ini kalau ada yang ngundang kalau dekat-dekat saja saya terima. Tapi kalau yang jauh-jauh tidak saya terima," ungkapnya.