Berita Viral
Tragis Perawan Tua Disiksa Ibu Kandungnya Sendiri Lantaran Belum Menikah, Kisahnya Mengiris Hati
Bisa menikah dengan pasangan yang sesuai dengan kriteria yang cocok pastinya menjadi sebuah impian seseorang.Namun, masih banyak juga di dunia ini y
Tetapi, ia menganggap bahwa tindakannya itu tidak melanggar hukum.
Lin kemudian mengatakan pada polisi bahwa tindakan ibunya itu didasari karena sebuah alasan.
Selain itu, ibunya juga kesal karena dia tak mendapat banyak uang dari pekerjaan sebelumnya.
Diketahui bahwa Lin bekerja di sebuah perusahaan sebelum akhirnya membantu operasional di restoran ibunya.
Berdasarkan keterangan polisi, Lin telah melaporkan ibunya itu pada Agustus lalu.
Namun karena luka yang didapat Lin saat itu tak terlalu serius, maka kasusnya tak bisa diproses.
Walaupun demikian, Lin dan Wang diberikan surat peringatan dan diminta untuk menandatangani perjanjian mediasi konflik.
Namun, untuk kasus terbaru ini, Wang terpaksa ditahan oleh polisi.
Lin bersedia untuk membebaskan ibunya dari jeruji besi hanya bila Wang membayar 80.000 Yuan atau sekitar Rp 160 juta sebagai kompensasi.
Mendengar permintaan putrinya itu, Wang pun langsung pingsan.
Tetapi akhirnya Lin mau melakukan mediasi untuk membebaskan ibunya setelah beberapa kerabat membujuknya.
Sehingga ibunya dapat dibebaskan dari pejara dengan jaminan.

Wang mengatakan bahwa konflik tersebut bermula ketika putrinya melawan saat ia sedang mengomeli Lin karena tidak membersihkan rumah.
"Saya menjadi sangat marah dan mengatakan kepadanya jika kamu mengatakannya lagi, aku akan menamparmu," ujar Wang kepada Jiangsu Television.
"Dia menyuruhku untuk 'melakukannya'.
Saya melihat tongkat besi di dapur, jadi saya mengambilnya dan memukuli putri saya.
Kemudian dia lari," jelas Wang.
Wang mengaku bahwa ia dan putrinya sering bertengkar selama beberapa bulan terakhir.
Tepatnya sejak Lin mengetahui bahwa orang tuanya telah membelikan rumah untuk kakaknya.
Sejak saat itulah Lin berpikiran bahwa kedua orang tuanya lebih sayang pada kakaknya dibanding dirinya.
(*)