Harimau Sumatera Teror Permukiman Warga Langkat, Sosok Ini yang Jadi Korban Keganasan Harimau

Harimau Sumatera Teror Permukiman Warga Langkat, Sosok Ini yang Jadi Korban Keganasan Harimau

Kompas.com/Dok BBTNGL
Harimau Sumatera Teror Permukiman Warga Langkat, Sosok Ini yang Jadi Korban Keganasan Harimau 

"Karena itu kita stand by di sana, bersama Polsek dan Koramil dan mitra, untuk menenangkan masyarakat," katanya.

Wildlife Trafficking Specialist, Wildlife Conservation Society, Dwi Adhiasto mengatakan, peristiwa harimau menyerang ternak adalah hal normal.

Jika harimau menyerang manusia, baru disebut anomali. Harimau, kata dia, sama seperti halnya manusia, ketika ada mangsa yang mudah, dia tidak akan memilih mencari yang sulit.

"Mau harimau tua atau muda, jantan atau muda, kalau ketemu mangsa yang mudah tanpa keluarkan banyak energi, ya akan buru itu," katanya.

Dwi menyarankan warga untuk membuat kandang berukuran besar sehingga bisa menampung banyak hewan ternak dan terhindari dari serangan harimau.

Antisipasi pemburu harimau Terjadinya konflik satwa harimau di suatu daerah bisa dimanfaatkan para pemburu.

Petugas dan pihak-pihak yang konsen dalam perlindungan satwa harus bekerja keras untuk memberikan pemahaman kepada warga bahwa harimau adalah satwa yang harus dilindungi.

Ketika masyarakat sudah paham, kata Dwi, mereka akan melaporkan jika ada pemburu yang masuk ke kawasan harimau.

"Meskipun bisa saja ada warga yang gemas dengan adanya harimau, tapi masyarakat harus mengerti dan sepakat dulu bahwa harimau harus dilindungi," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Untuk Ketiga Kalinya, Lembu Milik Warga Dimangsa Harimau Sumatera", https://regional.kompas.com/read/2019/10/28/13031531/untuk-ketiga-kalinya-lembu-milik-warga-dimangsa-harimau-sumatera?page=all#page2.
Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro
Editor : Farid Assifa

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved