Harimau Sumatera Teror Permukiman Warga Langkat, Sosok Ini yang Jadi Korban Keganasan Harimau
Harimau Sumatera Teror Permukiman Warga Langkat, Sosok Ini yang Jadi Korban Keganasan Harimau
TRIBUNSUMSEL.COM - Harimau Sumatera Teror Permukiman Warga Langkat, Sosok Ini yang Jadi Korban Keganasan Harimau
Jumingin, warga Dusun Pulo Pisang, Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, kembali kehilangan ternak lembunya karena dimangsa harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Peristiwa itu terjadi untuk ketiga kalinya. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wil V Bahorok BBTNGL.
Palber Turnip, mengatakan, peristiwa pertama terjadi pada 2014.
• Inilah Wajah Pelaku Pelempar Kotoran ke Dalam Masjid Jami Gandus Palembang, Terekam CCTV
• Ashanty Cerita Kehidupan Ranjang dengan Anang, Ibu Arsy Sebut Eks Krisdayanti Minta Jatah Tiap Hari
Peristiwa berikutnya terjadi pada Agustus 2018. Tahun ini terjadi diperkirakan pada Sabtu (26/10/2019).
"Yang diserang di tempat yang sama, berulang untuk ketika kalinya, 2014, 2018 dan 2019," katanya, Senin (28/10/2019).
Pihaknya belum mengetahui apakah satwa yang memangsa pada Sabtu kemarin merupakan satwa yang menyerang pada 2014 dan 2018.
Hari ini, pihaknya bersama mitra lembaga yang lain akan memasang camera trap di beberapa titik.
Dijelaskannya, ternak lembu yang menjadi mangsa harimau itu berada di jarak 200 meter dari batas kawasan Taman Nasional Gunung Leuser.
Sementara pada 2018, berada pada jarak 500 meter dari batas kawasan. Menurutnya, tidak mungkin ternak itu diseret hingga 300 meter.
"Berarti dia (peternak) tak tertib juga ini. Sudah berulang beri penyuluhan dan pengertian. Bahkan kemarin kan sudah dibantu kandang, tapi ke situ juga," katanya.
Saat ditemukan, kata dia, bangkai lembu tersebut tergeletak di rerumputan.
Paha sebelah kirinya sudah hilang dan ditemukan di tempat terpisah. Bagian perut lembu masih utuh.
"Mengenai treatmennya, masih gunakan cara kemarin. Kita biarkan dia untuk habiskan bangkai lembu. Baru kita usir dia dengan letusan kembang api," katanya.
Dia menambahkan, lokasi penemuan lembu mati itu sangat baik untuk menggembalakan ternak dengan adanya sungai dan rumput yang melimpah.