Berita Lubuklinggau

PKL Senang Pasar Inpres Lubuklinggau Rapi Tetapi Masih Nekat Jualan di Tepi Jalan dan Trotoar

Pascapenertiban beberapa waktu lalu, ratusan pedagang kali lima (PKL) kembali berjualan di sepanjang Jalan Sudirman Pasar Intruksi Presiden (Inpres)

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Eko Hepronis
Para pedagang saat berjualan di bahu jalan Pasar Inpres Kota Lubuklinggau, Kamis (24/10/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Pascapenertiban beberapa waktu lalu, ratusan pedagang kali lima (PKL) kembali berjualan di sepanjang Jalan Sudirman Pasar Intruksi Presiden (Inpres) Kota Lubuklinggau.

Pantauan Tribunsumsel.com di lapangan, pedagang yang berjualan di atas trotoar sepanjang Jalan Sudirman menuju Pasar Inpres rata-rata didominasi oleh pedagang sayur-sayuran.

Bahkan beberapa pedagang ikan dan ayam kembali berjualan di bahu (tepi) jalan.

Mereka membuat tenda dan menaruh lapak kecil yang mereka gunakan untuk menggelar dagangan.

Sementara untuk pedagang daging di depan Pasar Inpres juga terlihat kembali berjualan.

Mereka kembali berjualan dengan membuat lapak baru yang terbuat dari besi tenda yang bisa dibongkar pasang.

Meski banyak pedagang kembali berjualan dipinggir jalan, tidak ada petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagrin) dan Sat Pol PP Kota Lubuklinggau yang melakukan patroli keliling.

Abdul Ham (45), pedagang ayam mengaku tetap nekat kucing-kucingan dengan petugas untuk berjualan di bahu jalan karena di lokasi mereka pindah sepi pembeli.

"Kita disuruh pindah ke dalam, tapi disana tidak ada pembeli, sehari kadang cuma dapat uang Rp 60 ribu dan paling banyak Rp 100 ribu," ungkapnya, Kamis (24/10/2019).

Para pembeli enggan masuk ke dalam Pasar Inpres, karena lokasi yang tersedia sangat kumuh dan jorok, sehingga para pembeli lebih nyaman berbelanja saat dipinggir jalan.

"Karena kalau di luar ini mereka dari motor saja bisa belanja. Tanpa harus masuk ke dalam berdesak-desakan. Jadi kalau di luar kami lebih banyak lakunya. Dalam sehari saja paling sedikit 40 Kg ayam terjual," ujar pedagang yang telah berjualan 15 tahun ini.

Sebenarnya mereka sangat mendukung penertiban yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) karena ketika dilakukan penertiban pasar menjadi jauh lebih rapi dan tertib.

"Tapi ini tidak, kami tidak disediakan tempat untuk pindah, hanya disuruh pindah ke dalam. Itulah kita mengakalinya dengan berjualan setelah petugas kebersihan melakukan pembersihan. Kita juga tidak berjualan ditengah jalan hanya dibahu jalan saja," terangnya.

Kadisdagrin Kota Lubuklinggau, Surya Darma mengatakan, jika penertiban akan terus dilakukan sampai para pedagang benar-benar tidak lagi berjualan dibahu jalan.

""Penertiban ini bukan hanya kali ini saja, akan terus kita lakukan sampai pasar Inpres dan Jl Sudirman ini rapi, sehingga pengunjung menjadi aman saat datang berbelanja di pasar ini," paparnya.

Menurutnya, jika Pemerintah Kota (Pemkot) tidak melakukan penertiban, maka kedepan akan semakin sulit, bahkan, masyarakat enggan datang ke pasar untuk berbelanja.

Surya mengaku mempunyai solusi kepada para pedagang yang ingin pindah, Pemkot sudah menyiapakan Pasar Satelit, Pasar Gang Becek, Pasar Lubuk Kupang, dan Pasar Perumnas Rahma.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved