Cerita Khas Sumsel
Edhy Prabowo Gantikan Susi Pudjiastuti Jabat Menteri Kelautan dan Perikanan, Langganan Juara Kelas
Edhy Prabowo resmi menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Susi Pudjiastuti, Rabu (23/10/2019)
Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Edhy Prabowo resmi menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Susi Pudjiastuti, Rabu (23/10/2019).
Edhy Prabowo sebelumnya telah dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Presiden, Senin (21/10/2019).
Munculnya nama Edhy Prabowo sebagai calon menteri kabinet presiden Jokowi memang di luar prediksi banyak orang.
Kabar dipanggilnya Edhy Prabowo membuat sejumlah teman masa SMA-nya ikut bangga.
Edhy Prabowo adalah alumnus SMA Negeri 1 Muaraenim yang berlokasi di Jalan Perwira Nomor 1 Kelurahan Pasar 1, Muaraenim.
• Sosok Pendamping Prabowo Subianto saat Dilantik Jadi Menteri Jadi Sorotan, Profesinya Tak Main-main
Tribunsumsel.com mencoba menggali cerita seputar Edhy Prabowo sewaktu masih mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.
Beberapa orang teman satu angkatan dengannya berhasil dijumpai, Selasa (22/10/2019).
Diantaranya Astuti, wanita yang saat ini tercatat sebagai guru Kimia di SMA Negeri 1 Muaraenim.
Astuti merupakan teman satu kelas Edhy Prabowo.
Astuti mengaku, ia dan bowo (panggilan akrab Edhy Prabowo) adalah siswa kelas A1 (jurusan Fisika).
"Saya sekelas dengan Bowo, dan kami dulu menamai kelas kami dengan sebutan Afitek (anak fisika gemar teknologi)," kata Astuti.
Bowo adalah salah satu siswa berprestasi di kelas.
• Tito Karnavian Pecahkan Rekor, Kilas Karier Sang Mantan Kapolri Kini Jabat Mendagri Kabinet Jokowi
Dia memang dari dulu suka berorganisasi, bahkan waktu kelas II menjadi ketua OSIS.
"Ia juga terpilih mewakili kabupaten sebagai Paskibraka ditingkat provinsi," tambah Astuti.
Tak hanya itu saja, secara akademik, Edhy Prabowo juga selalu menjadi juara kelas.
"Dia tidak pernah keluar dari 10 besar, orangnya juga ramah dan memiliki jiwa sosial yang tinggi, dari sekolah dulu kami sudah yakin kalau suatu hari nanti bowo pasti jadi orang yang sukses," katanya.
Dikatakan Astuti, pada saat kelas III, Bowo mengikuti tes AKABRI dan dinyatakan lulus.
"Waktu kami dapat kabar bowo lulus AKABRI, kami sekelaspun langsung menghampiri bangkunya, dan mengerumuninya, kemudian yang paling lucu lagi,"
"Karena gemes dan sayang sama Bowo, kami menjitakinya, sambil ngomong, Bowo kami yakin suatu hari nanti, kamu akan jadi jenderal, dan sebelum kamu jadi jenderal, kami mau jitak kepala kamu dulu, soalnya kalau sudah jadi jenderal mana berani kami jitak kepala jenderal, dan ini pasti akan Bowo ingat terus, dan kamipun ramai-ramai menjitakinya,"
"Tapi bukan menjitak dengan kuat, itu jitakan sayang dari teman-teman sekelas bowo termasuk saya," ungkapnya sambil tertawa.
• Dijamin Tak Korupsi, Inilah Kekayaan Nadiem Makarim, Wishnutama dan Erick Tohir Menteri baru Jokowi
Sebagai sahabat, iapun berharap kedepan bowo dapat mengemban amanah yang dititipkan padanya tersebut dengan sebaik-baiknya.
"Kami hanya berharap agar Bowo tetap menjadi Bowo yang kami kenal jangan berubah, karena sampai sekarang pun dia masih sama tetap bowo yang kami kenal dulu,"
"Dia tidak pernah sombong, dan di group wathassppun dia masih suka berkomunikasi," katanya.
Hal senada juga dikatakan oleh Rusnailah, teman satu angkatan Bowo lainnya.
Menurut Rusnailah, selain memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi sejak SMA, Bowo juga memiliki jiwa sosial.
Kasih sayang dan kepedulian yang tinggi dengan siapa saja.
• Ini Latarbelakang Pendidikan dan Rekam Jejak Nadiem Makarin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
"Saya ingat betul dulu saya dan Bowo kalau pulang sekolah selalu bareng, karena kami dijemput oleh angkot yang sama,"
"Kami sama-sama pulang ke Tanjung Enim, dan karena rumah Bowo paling jauh, jadi dia selalu paling awal dijemput dan bebas duduk dikursi mana saja diangkot kami,"
"Sementara saya adalah penumpang terakhir yang dijemput dan selalu kebagian bangku di belakang sopir dan duduk berbelakangan dengan sopir, dan karena melihat saya merasa tidak nyaman,"
"Bowo selalu menukar tempat duduknya dengan saya, dia bilang kasian melihat saya duduk dibelakang sopir, jiwa sosialnya memang patut saya acungi jempol," katanya.
Kemudian lanjutnya saat mendapat kabar bahwa Edhy Prabowo masuk dalam Kabinet Kerja Jokowi-Maruf Amin, sebagai teman satu angkatan iapun tak heran lagi.
• Trending Susi Pudjiastuti Didepak dari Kabinet Jokowi - KH Maruf Amin, Publik Twitter : We Want Susi
"Karena dari dulu kami sudah yakin, kalau dia akan jadi orang yang besar dan menjadi pemimpin, kami ikut bangga, ada orang asli Tanjung Enim yang merupakan teman satu angkatan kami dari SMAN 1 Muaraenim jadi orang hebat apalagi jadi menteri, kami itu terharu karena bahagia, bowo memang pantas untuk mendapatkan itu," katanya.
Dilain pihak, Kepala Sekolah SMAN 1 Muaraenim, Darmadi mengaku ikut bangga dengan apa yang dicapai Edi Prabowo saat ini.
"Sebenarnya Bowo itu dulu adalah adik kelas saya, dan saya juga tau betul dengan dia, dan saat ini sebagai kepala sekolah SMAN 1 Muaraenim tentu saja kami sangat bangga, ada alumni SMAN 1 Muaraenim yang jadi orang besar, apalagi sekelas Menteri, ini untuk yang pertama kalinya," katanya.
Ditambahkanya pihaknya hanya berharap agar Bowo dapat menjaga nama baik almamater dan dapat menjalankan tugas dengan baik sesuai amanah yang dipercayakan padanya.