Kronologi Lengkap Bupati Tetty Paruntu Datang ke Istana, Pesan WA Ungkap Sosok Memanggilnya
Bupati Minahasa Selatan Sulawesi Utara ini muncul di Istana Kepresidenan, memakai kemeja putih, sama seperti kemeja sejumlah calon menteri yang dipang
TRIBUNSUMSEL.COM -- Bupati Minahasa Selatan Sulawesi Utara ini muncul di Istana Kepresidenan, memakai kemeja putih, sama seperti kemeja sejumlah calon menteri yang dipanggil Presiden Jokowi. Tetapi, istana membantah mengundang Tetty.
Siapa undang Tetty Paruntu ke Istana Kepresidenan? Apakah benar kader Partai Golkar ini datang sendiri tanpa ada yang mengundang? Apakah kepentingan Tetty Paruntu datang ke istana? Berikut wawancara khusus Ilham Bintang dengan Tetty Paruntu.
Ini sesuai panggilan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Minggu (20/10) pukul 22.27 WIB via WhatsApp.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara itu tiba di Istana pukul 10.00 WIB. Sesuai petunjuk Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Tetty diminta berkordinasi dengan Kepala Biro Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmudin untuk mendapat akses masuk Istana.
Hari itu agenda Presiden menerima dan berkenalan dengan calon anggota kabinetnya. Tak ayal, kehadiran Tetty Paruntu di Istana mendapat perhatian khusus dari para wartawan yang bersiaga sejak pagi.
Tetty adalah satu-satunya perempuan di antara tokoh-tokoh yang menghadap Presiden Jokowi.
Diklarifikasi Mensesneg Praktikno

Setelah menunggu di ruang tamu satu jam lebih, sekitar pukul 11.30 WIB protokol Istana menemuinya. Dia terlebih dahulu diminta mengisi formulir dan menandarangani “Pakta Integritas” yang berisi beberapa hal.
“Pertama, tidak tersangkut kasus hukum. Kedua, kewarganegaraannya tidak berstatus ganda (dwikewarganegaraan). Itu antara lain. Semua pertanyaannya saya jawab. Dan, tandatangani,” ungkap Tetty Paruntu dalam wawancara khusus dengan Ilham Bintang, Senin (21/10) malam.
Setelah itu Tetty pindah tempat menunggu di lounge Istana.
Tidak berapa lama, Mensesneg Pratikno menemuinya. Ia memberitahu Tetty telah menerima pesan singkat (SMS). Praktikno meminta klarifikasi Tetty pada dua kasus.
Pertama mengenai keterlibatan Tetty dalam kasus mantan anggota DPR dari Partai Golkar Bowo Sidik yang sudah memasuki tahap persidangan di pengadilan Tipikor. Kasus kedua, mengenai mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantornya yang mengakibatkan sekdanya diselidiki pihak berwajib.
Tetty pun mengklarifikasi langsung di depan Pak Pratikno. Yang pertama, dia bantah terlibat dalam kasus Bowo Sidik. Juga menyangkal pernah memberikan uang kepada Bowo Sidik. “Saya memang tidak melakukan itu,“ ujar Tetty.
Menurut keterangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Senin siang, Tetty pernah diperiksa sebagai saksi dalam proses penyidikan dan persidangan Bowo Sidik. Hal itu disampaikan juru bicara KPK, Febri Diansyah, Senin (21/10)
KPK memeriksa Tetty dalam proses penyidikan kasus suap Bowo Sidik pada 26 Juni 2019. Dalam dakwaan KPK, Bowo disebut menerima suap sebesar Rp 2,6 miliar dari Tetty Paruntu atas kerja sama pengangkutan pupuk dan gratifikasi senilai Rp 7,7 miliar terkait jabatannya sebagai pimpinan Komisi VI DPR.