Bencana Kabut Asap

Prakiraan Cuaca BMKG : Besok dan Lusa Sumsel Berpotensi Hujan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di wilayah Sumatera Selatan memperkirakan akan terjadi potensi hujan tanggal 17-18 Oktober 2019.

Penulis: Irkandi Gandi Pratama | Editor: Wawan Perdana
Istimewa
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di wilayah Sumatera Selatan memperkirakan akan terjadi potensi hujan tanggal 17-18 Oktober 2019. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di wilayah Sumatera Selatan memperkirakan akan terjadi potensi hujan tanggal 17-18 Oktober 2019.

Hal itu terungkap berdasarkan, Kondisi angin timur yang menuju pusat tekanan rendah di Samudera Hindia.

Angin akan membawa uap air dari Laut Cina Selatan dan Laut Jawa sehingga menyebabkan potensi hujan di wilayah Sumsel bagian Barat-Utara (Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuklinggau, Musi Banyuasin, Lahat, dan Muara Enim).

Sedangkan secara Lokal, kondisi hujan akibat faktor lokal (awan konvektif) akan tetap berpotensi di wilayah bagian barat Sumsel.

Dikarenakan kelembapan udara lapisan atas cukup memadai untuk pertumbuhan awan.

Biasanya hujan yang terjadi berlangsung sebentar, sporadis (berbeda tiap tempat) dan berpotensi petir disertai angin kencang.

Udara Palembang Masih Bahaya, Wali Kota Perpanjang Libur Siswa Sekolah Sampai 18 Oktober 2019

Bambang Beny Setiaji, selaku Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang menjelaskan, masuknya asap akibat Kebakaran hutan, kebun, dan lahan (Karhutbunla) ke wilayah Kota Palembang dan sekitarnya akibat angin permukaan yang tercatat di BMKG Stasiun Meteorologi SMB II Palembang umumnya dari arah Timur ke Tenggara dengan kecepatan 5-20 Knot (9-37 Km/Jam).

Fenomena Asap sendiri diindikasikan dengan kelembapan yang rendah dengan partikel-partikel kering di udara, mengurangi jarak pandang, beraroma khas, perih di mata, mengganggu pernafasan dan matahari terlihat berwarna oranye/merah pada pagi/sore hari.

Hal ini berpotensi memburuk jika adanya campuran kelembapan yang tinggi (partikel basah/uap air) sehingga membentuk fenomena Kabut Asap (Smog) yang umumnya terjadi pada pagi hari.

Secara Regional, melemahnya Badai Tropis Hagibis di Laut Cina Selatan dan masih adanya pusat tekanan rendah di wilayah tersebut mengakibatkan adanya aliran massa udara ke arah pusat tekanan rendah tersebut dari wilayah Indonesia.

Hal inilah yang mengakibatkan turunnya potensi dan intensitas hujan di wilayah Sumsel sampai dengan hari ini, Rabu (16/10/2019).

Sementara itu, BMKG Sumsel menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menggunakan masker dan berhati-hati saat bertransportasi pada pagi hari (04.00-08.00 WIB) dan sore hari (16.00-20.00) seiring potensi peningkatan partikel udara kering di udara (asap) dan menurunnya jarak pandang.

Masyarakat juga diimbau mengkonsumsi banyak air saat beraktifitas di luar rumah untuk menjaga kesehatan dikarenakan udara akan terasa lebih terik pada siang hari karena posisi matahari berada di ekuator (khatulistiwa).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved