Berita Lubuklinggau

Ratusan Lapak Pedagang di Lubuklinggau Dibongkar, Ini Solusi Wali Kota 

Ratusan Pedagang Kali Lima (PKL) liar yang berjualan disepanjang Jalan Sudirman Pasar Intruksi Presiden (Inpres) Kota Lubuklinggau, Rabu (2/10/2019)

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Eko Hepronis
Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe saat meninjau pasar Inpres Lubuklinggau. 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Ratusan Pedagang Kali Lima (PKL) liar yang berjualan disepanjang Jalan Sudirman Pasar Intruksi Presiden (Inpres) Kota Lubuklinggau, Rabu (2/10/2019) kemarin, ditertibkan.

Lapak pedagang dibongkar aparat gabungan karena tidak mengindahkan imbauan sebelumnya.

Para pedagang pun saat ini kebingungan mau pindah kemana, karena semua lapak mereka sudah dibongkar.

Puncaknya mereka menemui Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe mengadukan nasib.

Wali kota yang biasa dipanggil Nanan ini mengaku sudah mendatangi pasar Intruksi Presiden (Inpres) dan sudah berjumpa dengan para pedagang.

"Alhamdulillah sosialisasi sudah kita lakukan, walaupun ketika saya tanya. Masih banyak yang pura -pura tidak paham," kata Nanan pada wartawan, Kamis (3/10/2019).

Ratusan Lapak PKL Dibongkar Paksa, Asri Pedagang di Lubuklinggau Bingung Mau Pindah ke Mana

Ia pun sudah melihat sendiri kondisi Jalan Sudirman Pasar Inpres.

Pengamatannya saat ini jauh berubah dari pada sebelum-sebelumnya.

"Sekarang jauh lebih bersih, sampah-sampah yang selama ini menumpuk dibawah lapak-lapak pedagang bisa dibersihkan. Karena selama ini terhalang lapak-lapak itu," ungkapnya.

Nanan mengatakan, sudah memberikan solusi kepada para pedagang.

Sejak awal ia berkomitmen bukan untuk mengusir para pedagang, tapi lebih kepada penertiban saja.

Kisruh Demokrat Muratara, Sukri Alkap dan Amri Sudaryono Saling Klaim Jabat Wakil Ketua DPRD

"Saya minta dibuat jadwal, ada yang berjualan dari pukul 02.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB. Lalu dilanjutkan dengan yang lainnya dengan catatan tidak berjualan di badan jalan," ujarnya.

Karena rencananya dalam waktu dekat setelah pasar tertib akan dilakukan pengaspalan ulang.

Sebab Jalan menuju pasar itu saat ini tidak layak lagi dan memang tidak pernah diperbaiki.

Menurutnya, tujuan dari penertiban itu untuk kemajuan para pedagang sendiri. Karena ketika pasar menjadi aman orang berkunjung akan ramai. Selama ini rata-rata pembantu rumah tangga.

"Ketika pasar bersih maka bosnya yang akan belanja sendiri. Jadi jika bosnya yang datang, niatnya belanja Rp 10.000 ribu, bisa jadi Rp 100.000 ribu, karena awalnya hanya terong bisa nambah beli petai, jadi penghasilan pedagang bertambah," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved