Sedihnya Ayah Kandung Mengetahui Alif (14 Bulan) Kritis Dianiaya Ayah Tirinya
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA-Ahdison sangat sedih mengetahui anak kandungnya Alif Alfaris sempat kritis dianiaya ayah tirinya, Rizal (30 tahun).
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA-Ahdison sangat sedih mengetahui anak kandungnya Alif Alfaris sempat kritis dianiaya ayah tirinya, Rizal (30 tahun).
Alif yang saat ini masih berusia 14 bulan sempat kritis karena dianiaya ayah tirinya.
Ahdison minta polisi segera menangkap Rizal (30 tahun), pria yang diduga telah menganiaya Alif.
Alif Alfaris, warga Desa Pematang Danau Kecamatan Sindang Kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), menjadi korban penganiayaan ayah tirinya.
Bayi ini sempat kritis, sekujur tubuhnya mengalami memar membiru.
Bayi ini mengalami trauma berat.
• Hasil Klarifikasi, RSUD Lahat Tetap Status Kelas C
Setiap seorang laki-laku ataupun pihak keluarga yang hendak menggendongnya selalu menghindar dan ketakutan.
"Kalau ada keluarga ataupun laki-laki yang ingin menggendongnya dia menolak, seperti ketakutan,"terang Ahdison (32 tahun), ayah kandung korban saat melaporkan penganiayaan terhadap anaknya di unit PPA Polres OKU Selatan, Kamis (26/9/2019).
Penganiayaan yang diduga telah kerap kali dilakukan oleh terlapor Rizal terakhir terjadi pada 14 Agustus 2019 lalu.
Alif sempat mengalami kritis yang terpaksa dilakukan perawatan ke Rumah Sakit selama 24 jam.
• Di Jerman, Orang yang Memotret dan Mengabadikan Korban Kecelakaan Bisa Didenda Dua Juta Rupiah
"Sempat kritis, sebab pada dibagian leher seperti dicekik, mukanya membiru seperti dicakar dan pada bagian telinga juga demikian bahkan sempat muntah darah sebanyak dua kali,"terang Ahdison.
Ahdison berharap pelaku yang diduga telah menikah sebanyak 7 kali segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan kekejian perbuatannya terhadap anak kandungnya tersebut.
"Saya harap dia segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,"katanya.
Saat ini Alif telah ikut dan diurus oleh ayah kandungnya.
Bahkan ayah kandungnya mengatakan akan mengurus sendiri anaknya tersebut setelah penganiayaan yang dialami putranya.