Demonstrasi Mahasiswa

Dapat Intimidasi, Presma Unsri : Tidak Ada Alasan Takut karena Disuarakan Itu Benar

Pascakejadian tak menyenangkan itu, Ni'matul memilih untuk tidak mengaktifkan aplikasi WhatsApp dan Line miliknya

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Wawan Perdana
Istimewa
Ni'matul Hakiki, Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Sriwijaya (UNSRI) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Ni'matul Hakiki, Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Sriwijaya (UNSRI) mengaku telah menjadi korban intimidasi dan nyaris diculik oleh orang tidak dikenal, Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.

Kejadian itu terjadi di ruang lingkup kampus Unsri, Bukit, tempatnya mengemban Ilmu.

Pascakejadian tak menyenangkan itu, Ni'matul memilih untuk tidak mengaktifkan aplikasi WhatsApp dan Line miliknya.

Hal ini diumumkan Ni'matul melalui akun Instagramnya di @nimatul_hakiki25.

"Dalam waktu dekat, saya tidak aktif dalam media sosial 'WhatsApp' ataupun 'line'.

Jika Ada VN atau chat mengatasnamakan saya dan berisi instruksi atau informasi, harap dicek kebenarannya.

Kemungkinan besar, itu bukan dari saya.

Presma Unsri Diintimidasi, Walhi dan LBH Bawa Kasus Ini ke Kompolnas dan Komnas HAM

-NH-," begitu tulisan di status IG story miliknya.

Namun berdasarkan pantauan Tribunsumsel.com, tak hanya WhatsApp dan aplikasi Line saja yang tidak aktif, Ni'matul juga tidak mengaktifkan nomor teleponnya.

Sebelumnya, pada jumpa pers di posko pengaduan masyarakat korban kekerasan yang diinisiasikan lembaga Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumsel, LBH Palembang, dan jaringan advokasi lainnya, Ni'matul menjelaskan dugaan penyebab intimidasi dan percobaan penculikan yang dialaminya.

Menurutnya, tindakan itu diduga akibat cek cok di sosial media(Sosmed).

Tepatnya saat dia menyikapi video yang menyatakan aksi demo yang berlangsung di depan DPRD Sumsel pada 24 September lalu, berlangsung aman dan damai.

Kronologi Presma BEM Unsri Nikmatul Hakiki Mengaku Nyaris Diculik 10 Orang, Tangan Sudah Dipegang

Padahal nyatanya, aksi tersebut berujung puluhan mahasiswa yang terluka akibat pemukulan oleh aparat.

"Saya lihat dari akun kepolisian lalu ada video yang isinya pencitraan semua. Lalu saya komen membalas komentar tersebut yang bertuliskan pencitraan semua, padahalkan rusuh," katanya Kamis (26/9/2019) kemarin.

Tribunsumsel.com, berkesempatan untuk mewawancarai kembali Ni'matul hakiki, Jumat (27/9/2019).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved