Demonstrasi Mahasiswa

Kronologi Presma BEM Unsri Nikmatul Hakiki Mengaku Nyaris Diculik 10 Orang, Tangan Sudah Dipegang

Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Sriwijaya (Unsri) Nikmatul Hakiki membuat pengakuan mengejutkan saat jumpa pers di Kantor WALHI Sumsel, Kamis

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Haris Widodo
Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Sriwijaya (Unsri) Nikmatul Hakiki membuat pengakuan mengejutkan hendak diculik saat jumpa pers di Kantor WALHI Sumsel, Kamis (26/9/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Sriwijaya (Unsri) Nikmatul Hakiki membuat pengakuan mengejutkan saat jumpa pers di Kantor WALHI Sumsel, Kamis (26/9/2019).

Presma Unsri mengaku hampir diculik oleh 10 Orang Tak Dikenal (OTD) saat berada di kampus.

Percobaan penculikan itu terjadi di areal kampus Unsri, Bukit Palembang, Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 12.30 wib.

Setelah makan siang, diperkirakan 10 OTD tersebut mencoba membawanya.

Aksi tersebut gagal karena dapat dicegah dan ketahui oleh dosennya.

Dua hari lalu, Nikmatul Hakiki bersama ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sumsel menggelar aksi unjuk rasa di DPRD Sumsel.

Polisi Temukan Senjata Tajam dari Pelajar Hendak Demonstrasi di Palembang

"Kronologinya saya baru saja habis makan siang, dimana tadinya saya berjalan bareng bersama teman namun mereka duluan, lalu ada 1 orang yang nanya nama saya,"

"Karena tidak menaruh curiga, saya menjawab dan memberitahu namanya dengan santai."

"Lalu datang lagi kedua orang teman dari orang berpakaian bebas tersebut yang berusaha memegang tangan dan punggung dari arah belakang," katanya.

Aksi dugaan percobaan penculikan itu diketahui setelah melihat gerak gerik ketiga orang tersebut yang mencurigakan.

Breaking News: Demonstrasi Ribuan Mahasiswa Mulai Rusuh di DPRD Sumsel, Mulai Tembakkan Gas Air Mata

Saat itu mereka menawarkan presiden mahasiswa KM Unsri tersebut ke mobil.

Nikmatul mengurungkan niatnya karena merasa tidak aman.

"Setelah tidak mau, kemudian mereka memegang kedua tangannya bahkan ada salah satu orang yang ingin memegangkan kakinya."

"Beruntung cek cok antara kami diketahui masyarakat dan orang yang berlalu lalang di kampus ada dosen yang melerai, jadi saya tidak jadi dibawa," ujarnya.

Nikmatul juga mengakui, bahwa dalam percobaan membawa dirinya ada oknum yang ingin memegang kakinya untuk diangkat.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved