Suku Anak Dalam Nyoblos Pilih Kades di Muratara, Ada yang Dipanggil dari Hutan

Suku Anak Dalam di Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ikut serta memilih kepala desa (Kades), Rabu (25/9/2019

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana
Tribun Sumsel/Rahmat Aizullah
Salah satu warga Suku Anak Dalam ikut serta memilih kepala desa di Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Rabu (25/9/2019). 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Suku Anak Dalam di Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ikut serta memilih kepala desa (Kades), Rabu (25/9/2019).

Desa Sungai Jernih adalah salah satu desa yang melaksanakan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak tahun 2019 di Kabupaten Muratara.

Desa tersebut merupakan salah satu tempat bermukimnya kelompok Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Anak Dalam.

Mereka hidup dalam satu kelompok, tepatnya di Dusun 7 Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.

"Semuanya ada 157 Suku Anak Dalam yang ikut memilih," kata Kepala Dusun 7 Desa Sungai Jernih, Syahril kepada Tribunsumsel.com.

Ia mengatakan, sebanyak 157 Suku Anak Dalam yang ikut memilih tersebut adalah warga yang beralamat asli di Desa Sungai Jernih.

Beberapa di antaranya adalah Suku Anak Dalam yang berpindah-pindah mencari penghidupan di hutan, namun berasal dari Desa Sungai Jernih.

"Mereka yang memilih ini asli sini dan ada juga dari hutan, pindah-pindah, tapi mereka asli warga sini (Desa Sungai Jernih)," kata Syahril.

Suku Anak Dalam yang berada di hutan diminta pulang untuk ikut serta menggunakan hak pilihnya pada pesta demokrasi Pilkades Sungai Jernih.

"Yang di hutan kami suruh pulang, ada yang berburu, ada yang berondolan mencari buah sawit, kami suruh pulang semua," ujar dia.

Bahkan Suku Anak Dalam di hutan tidak hanya diminta pulang saat Pilkades saja, tetapi juga saat ada hal-hal penting di desa asalnya.

"Tidak hanya mau milih ini saja, kalau kita suruh pulang mereka pulang, misalkan ada acara di desa, atau ada bantuan apa, mereka pulang," katanya.

Sementara salah seorang warga Suku Anak Dalam, Siti Rena mengaku diminta pulang dari hutan karena ada Pilkades di desa asalnya.

Ia bersama suami dan anak-anaknya berkelana di hutan mencari penghidupan dengan cara berburu binatang liar.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved