Karhutla 2019

Asap Pekat dan Kualitas Udara Tidak Sehat, Ini Alasan Sekolah di Sumsel Belum Diliburkan

Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel maupun Dinas Pendidikan Sumsel menyatakan sekolah belum perlu diliburkan

Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini
Kepala dinas kesehatan Sumsel Lesty Nurainy 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel maupun Dinas Pendidikan Sumsel menyatakan sekolah belum perlu diliburkan.

Padahal hasil pengukuran BMKG kualitas udara di Palembang pada pagi hari berstatus tidak sehat hingga berbahaya.

Berdasarkan hasil pantauan situs BMKG.go.id, Rabu (18/9/2019), kualitas udara di kota Palembang masuk dalam kategori Sangat Tidak Sehat.

Data itu terlihat dari grafik yang menyentuh warna merah pada pukul 06:00-09:00.

Dari warna grafik tersebut artinya hijau baik, biru sedang, kuning tidak sehat, merah sangat tidak sehat, dan hitam Berbahaya.

Video Modus Baru Penyelundupan Narkoba Dimasukan Kedalam Daging Rendang Viral, Petugas Terkejut

Sedangkan kondisi tidak sehat hingga berbahaya umumnya terjadi pada rentang waktu 22.00-08.00 WIB.

Sedangkan kondisi Sehat hingga Sedang umumnya terjadi pada rentang waktu 08.00-22.00 WIB.

"Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan (kualitas udara) nilai harian maupun per jam. Bisa dilihat dari DLH."

"Untuk memutuskan sekolah diliburkan, keputusan itu harus melibatkan DLH, Dinkes, BMKG dan Disdik untuk mengkajinya tentu izin Gubernur selaku pimpinan tertinggi di daerah ini," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Lesty Nurainy, Jumat (20/9/2019).

Dampak Kabut Asap, Dinas Pendidikan Sumsel Minta Jam Masuk Sekolah Mundur Jadi Pukul 09.00

Menurut Lesty, saat ini masih kategori tidak sehat, sehingga bagi yang beraktivitas di luar diimbau memakai masker, banyak minum air putih dan tingkatkan daya tahan tubuh.

"Kalau sedang pekat, ruangan di sekolah jaga dari asap masuk, tutup jendela, pintu dan ventilasi."

"Untuk ventilasi bisa ditutup dengan kain basah atau dacron. Kalau diliburkan, anak-anak tudak ada kegiatan, malah keluyuran. Pelajaran anak-anak bisa ketinggalan. Mengambil keputusan mesti bijak. Dilihat ISPUnya, berapa hari dan berlaku wilayah mana," kata Lesty.

Dijelaskannya, sedangkan untuk kategori ISPU sedang, dampak kesehatannya adalah iritasi saluran pernapasan, yang tindakan antisipasinya dengan penggunaan masker jika beraktivitas di luar.

Kecuali ada keluhan khusus bagi yang rentan (yang sudah sakit jantung, paru-paru, asma, dll), perlu ke dokter atau Rumah Sakit untuk konsultasi.

Hal senada juga dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Drs H Widodo MPd.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved