Seputar Islam

3 Amalan yang Dilakukan oleh Rasulullah SAW Saat Meminta Hujan Turun, Diantaranya Sholat Istisqa

Kemarau panjang kali ini benar-benar memprihatinkan karena berbagai daerah mengalami kekeringan dan terkena dampak asap kebakaran lahan.

Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com
3 Amalan yang Dilakukan oleh Rasulullah saw Saat Meminta hujan Turun 

"Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Niat Sholat Istisqa (Minta Hujan) dan Tata Cara Sholat, Lengkap dengan Bacaan Arab dan Latin

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian setelah itu Al Hasan Al Bashri membacakan surat Nuh di atas.

Ketika menjelaskan surat Nuh di atas, Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Jika kalian meminta ampun (beristigfar) kepada Allah dan mentaati-Nya, niscaya kalian akan mendapatkan banyak rizki, akan diberi keberkahan hujan dari langit, juga kalian akan diberi keberkahan dari tanah dengan ditumbuhkannya berbagai tanaman, dilimpahkannya air susu, dilapangkannya harta, serta dikaruniakan anak dan keturunan. Di samping itu, Allah juga akan memberikan pada kalian kebun-kebun dengan berbagai buah yang di tengah-tengahnya akan dialirkan sungai-sungai.”

Beristighfar dan memohon ampun yang kita lakukan ini tentu bukan hanya yang diucapkan, tapi juga apa yang kita perbuat.

Dengan beristighfar memohon ampun atas bencana kemarau yang terjadi tentu kita akan memiliki kesadaran untuk tidak menjadi penyebab yang menimbulkan bencana.

Seperti tidak membakar lahan secara sengaja, tidak membuang-buang air untuk keperluan yang tidak berguna, reboisasi ulang, dan upaya serta pencegahan lainnya yang dapat menyelamatkan banyak orang dari kondisi seperti ini di kemudian hari.

3. Menjalankan Shalat Istisqa’

Istisqo’ adalah salah satu ibadah yang dilakukan untuk meminta pada Allah Ta’ala agar diturunkannya hujan.

Para ulama sepakat bahwa shalat istisqo’ termasuk ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan menurut mayoritas ulama shalat istisqo’ disunnahkan ketika terjadi kekeringan atau bencana kemarau lainnya.

Di antara dalil yang menunjukkan disyariatkannya shalat istisqo’ adalah hadits Abdullah bin Zaid. Beliau berkata,

خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِلَى الْمُصَلَّى وَاسْتَسْقَى وَحَوَّلَ رِدَاءَهُ حِينَ اسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ. قَالَ إِسْحَاقُ فِى حَدِيثِهِ وَبَدَأَ بِالصَّلاَةِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ ثُمَّ اسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ فَدَعَا

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar ke tanah lapang dan beliau hendak melaksanakan istisqo’ (meminta hujan). Beliau pun merubah posisi rida’nya (yang semula di kanan dipindah ke kiri dan sebaliknya) ketika beliau menghadap kiblat. (Ishaq mengatakan), “Beliau memulai mengerjakan shalat sebelum berkhutbah kemudian beliau menghadap kiblat dan berdo’a”.

Tata Cara Sholat Hajat Lengkap dengan Bacaan Niat Bahasa Arab dan Latin Serta Terjemahannya

Tata cara shalat istisqo’ yang dapat anda ikuti:

1. Hendaklah jama’ah bersama imam keluar menuju tanah lapang dalam keadaan hina, betul-betul mengharap pertolongan Allah dan meninggalkan berpenampilan istimewa (meninggalkan berhias diri).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved