Berita Palembang

Saat Konflik KPAI dan PB Djarum, Ibu Bayi Kembar 4 di Palembang Ingin Anaknya jadi Atlet Bulutangkis

langkah bahagianya Kristina berhasil melahirkan bayi kembar 4 sekaligus, Selasa, (10/9/2019). Kristina melahirkan bayi kembar empat secara normal.

Editor: M. Syah Beni
RSMH Palembang
Kristina Wanita Lahirkan Bayi Kembar Empat 

Kekecewaan orangtua atlet bulutangkis mengetahui audisi PB Djarum dihentikan mulai tahun depan.

Seiring kabar dihentikannya audisi PB Djarum mulai tahun 2020 mendatang, banyak orangtua atlet bulutangkis yang berprestasi datang untuk memastikan kabar tersebut.

Di antara para orangtua atlet mengaku syok dan bingung akan keberlanjutan masa depan anak-anak mereka yang berprestasi di bulu tangkis dan bisa menemukan jalan berkat PB Djarum.

Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis yang digelar oleh klub PB Djarum rencananya akan dihentikan mulai tahun 2020 mendatang.

Keputusan yang dikonfirmasi oleh Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, itu langsung direspon oleh beberapa perwakilan klub bulu tangkis, orangtua atlet, dan sejumlah pencinta bulu tangkis.

 Mereka pun dipertemukan oleh salah satu pelatih PB Djarum yang juga eks pebulu tangkis, Fung Permadi.

Parjimin, salah satu wali murid yang berasal dari Boyolali, merasa sangat kecewa dengan adanya keputusan dihentikannya audisi Djarum.

"Kami sangat sedih jika tahun depan benar-benar tidak ada Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum," ujar Parjimin yang dikutip dari Tribunjateng, Minggu (8/9/2019).

"Pihak KPAI yang mengatakan jika adanya eksploitasi anak itu yang bagaimana, mohon dijelaskan," kata Parjimin.

Parjimin menyatakan bahwa dia sangat menolak dengan adanya keputusan tersebut.

Dia beserta orangtua lainnya memohon agar audisi tersebut terus diselenggarakan oleh PB Djarum.

"Jika tidak ada audisi arahnya mau ke mana. Dengan adanya audisi ini sangat membantu untuk menyalurkan anak-anak yang berprestasi," kata Parjimin.

"Bagi orangtua yang miskin, anak-anak mereka yang tersalurkan dan mendapat beasiswa adalah sebuah anugerah."

Sementara itu Aris Amaludin, orangtua wali yang berasal dari Banjarnegara, mengatakan jika keputusan tersebut sangat membuatnya kecewa dan sedih.

"Djarum memang identik dengan rokok, tetapi harus dibedakan mana bisnis dan mana yang prestasiprestasi," kata Aris.

"Jangan membuat sensasi dan memotong prestasi.

 Indonesia itu salah satu prestasi dunianya adalah bulu tangkis," ucap dia melanjutkan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved