Berita Muratara

Perampok Bersenjata Api Beraksi di Mess Guru Muratara, Kepsek Curiga Pelaku Orang Dikenal

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Kawanan perampok beberapa hari lalu beraksi di mess guru di Musi Rawas Utara (Muratara)

Penulis: Rahmat Aizullah |
tribunsumsel.com/khoiril
Ilustrasi Perampokan mess guru di Muratara 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Kawanan perampok beberapa hari lalu beraksi di mess guru di Musi Rawas Utara (Muratara).

Perampok bertopeng itu menggunakan senjata api.

Aparat kepolisian sampai sekarang masih menyelidik kasus perampokan di mess guru SMA Negeri Muara Kulam, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ini.

Kasus perampokan yang dilakukan oleh kawanan perampok bertopeng dan membawa senjata api itu hingga kini belum terungkap.

Sementara pihak kepolisian setempat belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait perkembangan kasus perampokan tersebut.

"Masih dalam penyelidikan," ujar Kapolsek Rawas Ulu, Iptu Ujang AR saat dikonfirmasi kembali Tribunsumsel.com, Minggu (8/9/2019).

Sementara itu, Kepala SMA Negeri Muara Kulam, Ali Gunawan mengatakan, kasus perampokan tersebut sudah diserahkan kepada penegak hukum.

"Kita tunggu saja polisi mengungkapnya, kami tidak berani mengira-ngira siapa pelakunya," kata Ali Gunawan.

Namun dirinya berasumsi bahwa para pelaku perampokan mess guru SMA Negeri Muara Kulam itu merupakan orang yang dikenali.

"Para pelakunya kan bertopeng, asumsi kami kalau orang bertopeng itu orang yang kita kenal, dia tidak mau wajahnya dikenali, jadi pakai topeng," katanya.

Ia juga meyakini para pelaku perampokan itu bukan orang jauh dan diduga sebelumnya sudah mengetahui situasi di lingkungan SMA Negeri Muara Kulam.

Ali Gunawan menambahkan, baru-baru ini juga terdengar kabar bahwa terjadi kejadian yang sama, yakni perampokan mess guru di SMP Negeri Pulau Kidak.

"Kalau di sini baru kali ini terjadi perampokan, tapi kabarnya sekitar dua minggu yang lalu ada perampokan juga di mess guru SMP Negeri Pulau Kidak," katanya.

Kronologi Mess Guru Dirampok

Mess guru SMA Negeri Muara Kulam di Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Muratara dirampok, Sabtu (7/9/2019) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.

Diketahui, pelaku perampokan yang berjumlah empat orang, memakai topeng dan membawa senjata api masuk rumah korban dengan cara memecah kaca pintu jendela.

Korban yang berjumlah dua orang di dalam rumah tidak berani melawan karena para pelaku mengancam akan membunuh jika melawan.

Akan tetapi, kedua korban yang merupakan guru CPNS sempat dihajar oleh para pelaku hingga mengalami luka memar di bagian pipi dan batang hidung.

Para pelaku berhasil membawa barang-barang berharga milik korban, seperti satu unit sepeda motor, satu unit laptop, dua handphone, dua dompet yang berisi KTP, ATM dan beberapa surat penting.

Tidak hanya itu, pelaku perampokan juga mengambil beberapa pakaian dan sendal korban, lalu melarikan diri membawa barang-barang hasil rampokannya.

Guru CPNS Trauma

Dua guru berstatus CPNS yang tinggal di mess SMA Negeri Muara Kulam di Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Muratara, trauma.

Mereka adalah Agus Ardiansyah dan Kosim yang diancam pakai pistol dan dirampok, lalu barang-barang berharga milik mereka dibawa kabur.

Mereka merupakan CPNS formasi tahun 2018 yang bertugas di SMA Negeri Muara Kulam dan baru saja diangkat pada 8 Maret 2019 lalu.

"Sepertinya mereka (dua guru CPNS) trauma," kata Kepala SMA Negeri Muara Kulam, Ali Gunawan dihubungi Tribunsumsel.com.

Saat ini kedua guru CPNS tersebut sudah mempacking barang-barangnya untuk pindah tempat tinggal.

"Katanya tidak mau lagi tinggal di mess itu, mau pindah, mau cari kontrakan lain," ujar Ali Gunawan.

Ia mengakui suasana di SMA Negeri Muara Kulam memang sepi karena jauh dari permukiman penduduk.

Menurut Ali, sekolah yang dipimpinnya sudah ada penjaga sekolah, namun saat kejadian penjaganya tidak ada di tempat.

"Kondisi sekolah kami ini memang sepi, yang jaga sekolah ada, tapi waktu malam tadi dia tidak ada," katanya.

Ali Gunawan menambahkan, sebenarnya yang menempati mess guru tersebut ada lima guru CPNS.

Namun saat terjadi perampokan, mess guru itu hanya ditempati oleh dua orang laki-laki guru CPNS.

"Ada lima guru CPNS yang menunggu mess itu, tapi satu orang sedang pulang ke Lubuklinggau, satu orang lagi hamil dia pulang ke Sekayu Muba," kata Ali.

"Tinggal bertiga, nah berhubung bertiga itu ada guru cewek satu jadi dia tidur di mess yang sebelahnya. Jadi mess yang dirampok itu di dalamnya hanya ada dua guru laki-laki," tambah Ali.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved