Kronologi Kisruh di Bakso Granat Mas Azis: Adik Ngamuk Petugas Dilawan, Nekat Gunting Kabel e-Tax

Kekisruhan terjadi di Bakso Granat Mas Aziz Pakjo Ujung Palembang. Adik pemilik tempat itu ngamuk-ngamuk bahkan sempat melempari wartawan dengan boto

Editor: Prawira Maulana
YANDI/SRIWIJAYA POST
Suasana saat negosisasi di Bakso Granat Mas Aziz. 

Menurut Ikhsan, pihaknya memasang e tax di Bakso Granat Mas Azis karena pendapatan per hari mencapai Rp 8 juta.

Sehingga sudah memungkinkan untuk dipasang alat tersebut.

"Dari bulan Juli kita mau pasang tapi tak pernah mau, hingga SP 3 terakhir kita berikan," kata dia.

Pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses hukum tersebut kepada pihak berwajib.

"Kalau hukum terus berjalan," kata dia.

Sementara itu, Azis pemilik Bakso Granat Mas Azis mengatakan, pihaknya dengan sangat terpaksa mau menerima pemasangan e tax karena akan disegel dan dicabuti nya.

"Kemarin sudah dipasang karena mis komunikasi antara adik saya dan BPPD. Saya ada disini adik saya masih kecil diputusi gunakan gunting," kata dia.

Menurut dia, petugas BPPD sempat melakukan pembentakan kepada ibunya. Dan salah meletakkan posisi e tax.

Azis mengatakan, karena soal itulah sehingga terjadi insiden pemutusan tersebut.

"Ini masalah sepele tapi dibesarkan besarkan. Ini kabel cuma diputus saja," kata dia.

Azis mengatakan, sangat terpaksa menerima pemasangan e tax. Karena keberatan mencapai 10 persen.

"Di Pakjo ini cuma kami yang dipasang, lokasinya Pakjonya ujung pula," kata dia.

Namun saat ditanyakan omzet Azis tidak mau menyebutkan angka. (axl)

Awak Media Dilempari Botol

 Saat prosesi wawancara dengan pemilik Bakso Granat Mas Azis wartawan yang sedang melakukan wawancara dilempari botol kaca oleh oleh adik pemilik bakso.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved