Haji 2019
Berhaji Gantikan Orangtua yang Meninggal, Kakak Beradik Ini Sangat Sedih Setibanya di Muratara
Isak tangis keluarga menyambut kedatangan 127 jemaah haji asal Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Minggu (1/9/2019).
Penulis: Rahmat Aizullah |
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Isak tangis keluarga menyambut kedatangan 127 jemaah haji asal Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Minggu (1/9/2019).
Jemaah haji dari enam kecamatan di Kabupaten Muratara itu disambut langsung oleh Sekretaris Daerah Muratara, Alwi Roham.
Pantauan Tribunsumsel.com, ratusan keluarga jemaah haji sudah memadati pekarangan kantor Bupati Muratara sejak pagi hari.
Mereka menunggu kepulangan keluarganya yang telah sebulan lebih berpisah karena melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
• Wanita di OKU Menyamar Jadi Calon Pengantin Pria, Aksinya Terbongkar Setelah Dites Bidan
Meski panas terik matahari, namun semangat keluarga jemaah haji yang menunggu kedatangan keluarganya tak memudar sediki pun.
Isak tangis pun pecah saat iring-iringan bus yang membawa jemaah haji memasuki halaman kantor Bupati Muratara.
Tangis keluarga semakin menjadi-jadi ketika satu persatu jemaah haji turun dari dalam bus.
Jemaah haji dan keluarganya yang menunggu sama-sama tak kuasa menahan air mata.
Mereka saling berpelukan sembari mengucap syukur karena bisa bertemu kembali dengan selamat.
Kasi Haji dan Umroh Kemenag Muratara, Muhammad Ali menyatakan, jemaah haji asal Muratara berjumlah 127 orang, terdiri atas 54 orang laki-laki dan 73 perempuan.
• Tapsirin Jamaah Haji Palembang Tertinggal di Arab Saudi, 19 Hari Belum Ada Kabar, Terakhir ke Toilet
Ia mengatakan tidak ada jemaah haji asal Kabupaten Muratara yang meninggal dunia di Mekkah atau tertunda pulang ke Tanah Air.
Meskipun ada tiga jemaah haji asal Muratara yang sempat masuk rumah sakit, namun sudah sembuh dan bisa pulang bersama jemaah haji lainnya.
"Alhamdulillah semuanya selamat, bisa bertemu dengan keluarganya. Kamarin memang sempat ada tiga orang yang masuk rumah sakit," kata M Ali.
Ia menambahkan, ada yang lebih menyedihkan lagi dari isak tangis menyambut kepulangan ratusan jemaah haji tersebut.
Kesedihan yang teramat pilu itu datang dari jemaah haji yang menggantikan keluarganya yang meninggal dunia sebelum keberangkatan.