Pembunuhan Ipung Salon
BREAKING NEWS, Siska Ungkap Motif dan Cara Membunuh Ipung Salon, Pakai Bius
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Muhammad Ipung Efendi pemilik Ipung Salon dibunuh oleh Siska, Jumat (23/8/2019), pukul 00.30
Penulis: Eko Hepronis |
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Muhammad Ipung Efendi pemilik Ipung Salon dibunuh oleh Siska, Jumat (23/8/2019), pukul 00.30.
Siska mengungkapkan alasan dan motif membunuh karena sakit hati atas perkataan Ipung.
Keduanya sebelum pembunuhan itu saling cek cok di Pasar Lubuklinggau.
Setelah itu, Siska yang merasa sakit hati berencana membunuh Ipung.
Malamnya, Siska mengajak dua temannya mendatangi kediaman Ipung Salon di Jalan Yos Sudarso Lubuklinggau.
Siska masuk dari pintu depan yang memang tidak terkunci.
Saat itu Ipung sedang tidur-tiduran di depan tv.
• Fakta Siska Sarang Heo: Pernah Bunuh PNS, Waria Ngetop dan Sangar dengan Catatan Kriminal Panjang
Dari belakang, seorang teman siska langsung membekap mulut Ipung yang sebelumnya telah diletakkan obat bius.
Tidak lama kemudian Ipung Pingsan.
Saat kondisi pingsan itu, Ipung langsung dihabisi.
Kepala Ipung awalnya dipukul pakai batu. Setelah itu, leher dan perutnya ditusuk.
Ipung mengalami enam luka tusuk di perut dan dua luka tusuk di leher.
Adapun Siska ikut menusuk sekali di leher dan sekali di perut Ipung.
• Catatan Kejahatan Siska Diduga Pembunuh Ipung Salon, Pernah Dipenjara 4 Tahun dan Aniaya Sesama Napi
"Aku sakit hati dia mengatain, makanya rencanakan membunuhnya. Aku menyesal, aku waktu membunuh dalam pengaruh mabuk," kata Siska di Polres Lubuklinggau, Rabu (28/8/2019).
Nama Asli Siska dan Kejahatannya
Siska Sarangheo, pembunuh Muhammad Efendi (58) alias Ipung warga Jl Yos Sudarso RT 11, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I telah ditangkap.
Nama asli Siska Sarangheo adalah Apriyanto alias Siska.
Ia ditangkap tim Buser Polres Lubuklinggau dan Unit Reskrim Polsek Lubuklinggau Barat di wilayah Tanjung Aman, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
Tribunsumsel.com pun mencari informasi tentang Siska, ternyata Siska merupakan warga Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang
Di Kota Lubuklinggau menumpang di depan wisma yang dihuni oleh Mun (47 tahun) dan suaminya di jalan Garuda Hitam, RT 02, Kelurahan Pasar Pemiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat II.
"Aslinya Empat Lawang di Linggau ini merantau dan tidak punya tempat tinggal," kata Ari salah satu tukang ojek pada Tribunsumsel.com, Selasa (27/8).
Warga setempat tidak mengetehui pasti pekerjaan tetap Siska.
• Mengenal Siska Sarangheo Pembunuh Ipung Salon, Waria Sangar Dengan Celotehan Bergaya Kriminal
Selama ini warga hanya mengetahui jika Siska seorang waria yang selalu pulang pagi dan sore pergi lagi.
"Pukul 06.00 WIB datang langsung tidur sampai pukul 15.00 WIB, kalau pagar yang nunggu rumah belum buka, kadang numpang tidur di warung Wak Abeng depan pinggir jalan ini," ungkap Aris.
Setelah Bangun tidur Siska kemudian menumpang mandi di wisma tersebut, setelah itu ia berhias dan berganti pakaian lalu pergi lagi begitulah seterusnya.
"Dia tinggal di tempat ini sehabis keluar penjara, karena tidak punya tempat rumah tempat tinggal jadi ia bebas kemana saja," ujar Aris.
Selama ini Siska dikenal baik di lingkungan setempat, bahkan warga setempat tidak pernah menaruh curiga, karena tidak ada gelagat Siska adalah pelaku pembunuhan.
"Selama ini orangnya baik, tidak pernah cerita-cerita kalau dia ada dendam dan mau membunuh," paparnya.
Bahkan setelah kejadian Aris sempat bertemu Siska di warung Wak ABeng, saat itu ia menanyakan apakah terlibat dalam pembunuhan Ipung atau tidak.
• Pembunuhan Ipung Salon Lubuklinggau: Pak RT Sempat Lihat Ipung Bersama 2 Orang, Saya Tak Kenal
"Sempat saya tanya waktu kejadian Ipung itu, saya perlihatkan foto Ipung dibunuh, malah dia bilang iii ngeri. Terus aku bilang, jangan ngeri -ngeri gek kau terlibat, tidak nian kak," ujarnya menirukan Ucapan Siska.
Sementara Mun penuggu Wisma menuturkan, tidak menyangka dan tidak curiga sama sekali bahwa Siska adalah pelaku pembunuhan, karena selama ini mereka mengenal siska sebagai orang baik.
"Selama ini sering komunikasi orangnya baik, memang jarang bertemu karena pagi dia pulang tidur dan sore dandan pergi lagi. orangnya mandi bersih bajunya dijemurnya," ujarnya.
Ia mengaku mempersilakan Siska tinggal di depan wismanya dan tidak mengusirnya, karena ia kasihan dengan Siska yang tidak mempunyai rumah tempat tinggal.
"Karena tidak mengganggu kami biarkan bae, karena kalau ada jemuran ketika kami tidak ada kadang diangkatnya, orangnya bersih juga rajin mandi," ujarnya.