Berita Prabumulih

Dua Begal Sadis di Prabumulih dan Penadah Diringkus Polisi, Anak-anak dan Orangtua Jadi Sasaran

Tiga dari empat pelaku pencurian dengan kekerasan (begal) yang beraksi kota Prabumulih, diringkus jajaran Satuan Reserse Kriminal RKT, Rabu (14/8/2019

Penulis: Edison |
Tribun Sumsel/ Edison
Kapolres Prabumulih, AKBP Tito Travolta Hutauruk SIK MH didampingi Wakapolres, Kompol Haris Barata dan Kapolsek RKT, Ipda Budiyono ketika press release di Polres Prabumulih, Jumat (16/8/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Tiga dari empat pelaku pencurian dengan kekerasan (begal) yang beraksi kota Prabumulih, diringkus jajaran Satuan Reserse Kriminal RKT, Rabu (14/8/2019) sekitar pukul 17.00.

Komplotan ini beraksi di beberapa tempat di Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) Kota Prabumulih.

Para pelaku yakni Idris Effendi (36 tahun) warga Dusun 2 Desa Karang Bindu Kecamatan RKT Kota Prabumulih.

Jon Kenedi alias Nedi (38 tahun), warga Dusun 1 Desa Pedataran Kecamatan Cambai.

Kemudian Muhammad Yunus bin M Siin (38 tahun), warga Dusun V Desa Karya Mulya Kecamatan RKT, Prabumulih.

Sementara satu pelaku lain inisial UD masih dalam pengejaran jajaran Satreskrim Polsek Rambang Kapak Tengah.

Ibu Hamil di Banyuasin Dibegal, Uang Arisan Rp 70 Juta dan Motor Dirampas, Pelaku Ditembak Polisi

Adapun tempat kejadian perkara (TKP) tempat para pelaku beraksi antara lain di Jalan Perbatasan Kemang Tanduk dan Desa Karya Mulya.

Korbannya Grisfierdiel Septa Salindra (15 tahun), warga Desa Tanjung Raya Kecamatan Rambang Muaraenim.

Lalu TKP Dusun IV dan Dusun V Desa Karya Mulya Unit 9 dengan korban Sepria (52) dan Maharani Isnawati (18 tahun), keduanya warga desa setempat dibegal diwaktu berbeda.

Kemudian TKP Jalan Raya Baturaja Desa Karang Bindu dengan korban Eka Haris Munandar bin Azhar (32) warga dusun VI desa Karya Mulya.

Dari tangan para pelaku berhasil diamankan barang bukti berupa 1 proyektil peluru yang telah diledakkan, 1 sepeda motor Supra Fit hitam yang dipakai dua pelaku melakukan aksi,

Kemudian 1 motor Yamaha Mio M3 dan Yamaha Vega R merah diduga milik para korban.

Etna Dwi Julia Mahasiswi Unsri Tewas Kecelakaan, Teman Kuliah Kehilangan Sosok Ramah

Kapolres Prabumulih, AKBP Tito Travolta Hutauruk mengungkapkan, para pelaku berdasarkan hasil penyelidikan pihaknya merupakan otak pelaku begal di sejumlah tempat kejadian perkara di kota Prabumulih.

"Dalam melancarkan aksinya para pelaku menggunakan senjata api dan mengikuti para korban dari belakang menggunakan motor."

"Lalu setelah di tempat sepi kemudian memepet dan menodongkan senjata api," beber Kapolres dalam Press realise di polres Prabumulih, Jumat (16/8/2019).

Kapolres menuturkan, pihaknya hingga saat ini terus mengembangkan kasus itu dan masih memburu satu pelaku lainnya inisial UD yang masih kabur dari buruan petugas kepolisian.

"Pelaku buron masih dalam pengejaran kita, untuk tiga pelaku masih kita lakukan pemeriksaan intensif dan kembangkan kasus lainnya termasuk dua motor yang katanya didapat dari TKP Kabupaten Ogan Ilir akan kita koordinasikan," katanya.

Cek Fakta Pria Bakar Diri di Palembang, Ini Penjelasan Kapolsek Seberang Ulu I

Ia juga mengungkapkan untuk korban Grisfrieldel ketika ditodong melakukan perlawanan sehingga ditembak para pelaku.

Kedua pelaku yakni Idris Effendi dan Jon Kenedi memang telah diketahui pihak kepolisian merupakan kawanan pelaku.

Polisi meringkus ketika mendapat informasi dari masyarakat jika kedua pelaku hendak menjual barang hasil curian.

"Petugas kita langsung melakukan pengintaian dan meringkus tiga pelaku, pengakuan mereka senpi ada di pelaku buron masih kita buru dan dalami," lanjutnya.

Atas perbuatan para pelaku akan dijerat dengan pasal pasal 365 ayat 2 ke 2 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan ancaman 12 tahun penjara, pasal 363 ayat 1 ke 3,4,5 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman 7 tahun penjara dan pasal 480 KUHP tentang penadahan dengan ancaman 4 tahun penjara.

"Para pelaku ini mencari korban yang lemah seperti pelajar masih muda dan orang tua, jadi kami ingatkan para orang tua yang memberi anaknya motor untuk hati-hati dan jangan berjalan di tempat sepi," kata Kapolres.

Sementara para pelaku dihadapan petugas mengakui perbuatannya dan menuturkan jika terpaksa melakukan kejahatan karena butuh uang untuk keperluan sehari-hari dan sengaja mencari sasaran target anak kecil serta orang tua.

"Saya berperan sebagai eksekutor memegang senjata api dan posisi dibonceng, waktu korban pelajar itu saya hanya gertak pakai pistol dan rencana mau menembak ke udara tapi tiba-tiba ditepis korban dan pistol menembak punggung tembus perutnya," ungkap Nedi dan para pelaku lain seraya mengatakan uang hasil jual barang rampasan dibagi rata.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved