Berita Palembang
Tiap Bulan 500 Warga Sumsel Berobat ke Luar Negeri, Makersi Ajak Dokter Balikan Kepercayaan Pasien
Tiap Bulan 500 Warga Sumsel Berobat ke Luar Negeri, Makersi Ajak Dokter Balikan Kepercayaan Pasien
Penulis: Shinta Dwi Anggraini |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Fenomena masyarakat Sumsel memilih berobat ke luar negeri menurut survei Prof dr Hardi Darmawan mencapai 500 orang perbulan.
Dijelaskan Ketua Majelis Etik Rumah Sakit Sumsel itu, saat ini sugesti masyarakat apabila ingin berobat dengan fasilitas, pelayanan dan kecanggihan alat medis maksimal hanya ada di rumah sakit luar negeri.
Seperti di rumah sakit Singapura maupun Malaysia.
Padahal sejatinya dari segi fasilitas, pelayanan dan kecanggihan alat medis di rumah sakit wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) tidak kalah saing dengan yang ada di luar negeri.
• Enzo Zenz Allie Terancam Dipecat, Kakak Angkat Bicara, Jangan Bawa Enzo, Mimpi dia Jadi Kopassus
• Enzo Zenz Allie Terancam Dipecat, Kakak Angkat Bicara, Jangan Bawa Enzo, Mimpi dia Jadi Kopassus
• Viral NET TV Bangkrut, Dulu Bikin Heboh Acara Indonesian Choice Award, Hadirkan Artis Kelas Dunia
• Barbie Kumalasari Sudah Tidak Peduli dengan Galih Ginanjar? Kepergok Buang Surat Permintaan Maaf
"Sesuai hasil survei yang saya lakukan tahun 2015, didapat hasil bahwa sekitar 500 orang di Sumsel berangkat ke luar negeri perbulan untuk berobat.
Padahal management dan peralatan kesehatan kita tidak kalah saing dengan yang ada disana," ujar Ketua Makersi Sumsel, Prof dr Hardi Darmawan, Jumat (9/8/2019).
Lebih lanjut dia menjelaskan, berbagai faktor mempengaruhi sugesti tersebut.
Salah satunya yakni pola perilaku hubungan antara dokter, tenaga kesehatan dengan pasien.
"Untuk itu seminar ini digelar agar hubungan antara pasien dan tenaga medis dapat terjalin dengan baik sehingga muncul kepuasan dan kepercayaan.
Dimana kepercayaan itu dapat terjalin apabila kita kompeten dan berkarakter,"tuturnya.
Untuk itu, symposium etik dan hukum kedokteran akan digelar di kota Palembang.
Dimana, pada kesempatan itu bakal diberikan pemahaman betapa pentingnya hubungan interpersonal dokter dan pasien dalam pencegahan sengketa medik di era universal health care dan industri 4.0.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di RS Charitas, Sabtu (10/8/2019).
Sementara itu, Dirut RS Charitas Palembang, dr Bernadus Freddy Suharto mengatakan, seorang pasien selalu memberikan penilaian kepada Rumah Sakit ketika mereka dirawat sampai pulang.
Termasuk apabila ada perbedaan yang tidak memuaskan antara pelayanan antara pasien BPJS dan pasien umum pada lainnya.