Karhutla 2019

Selama Juli 140 Hektare Lahan di Sumsel Terbakar, Karhutla Terluas di Ogan Ilir

BPBD Provinsi Sumatera Selatan pada Juli ini mencatat ada lima kabupaten yang dilanda kebakaran hutan dan lahan

Istimewa/ BPBD
Kebakaran lahan di desa Pulau Negara dan desa Palem Raya, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Selasa (25/6/2019), sekitar pukul 10.00. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan pada Juli ini mencatat ada lima kabupaten yang dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Lima kabupaten tersebut, yakni Ogan Ilir, Penungkal Abab Lematang Ilir (PALI), Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Lubuklinggau.

Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel mengatakan, total luasan lahan yang terbakar yakni 140,4 hektare.

Dengan rincian, Ogan Ilir mencapai 72,15 hektare, disusul Kabupaten PALI dengan luasan lahan mencapai 57,75 hektare.

Sempat Tegang, Bakal Calon Kades di PALI Protes Hasil Psikotes Pilkades Serentak

Kemudian Kabupaten Banyuasin enam hektare, serta Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) seluas empat hektare.

“Terakhir yang jumlah kebakaran lahannya sedikit hanya seluas 0,5 hektare terjadi di Kabupaten Lubuklinggau," ujarnya, Senin (29/7/2019).

Dari lima kabupaten, Ogan Ilir menjadi lokasi terbanyak terjadinya kebakaran lahan.

Pasalnya, kondisi lahan yang terbakar memang kebanyakan lahan mineral dan ada juga lahan gambut yang memang sangat sulit dipadamkan serta mudah terbakar saat terjadi kekeringan.

Hasil Indonesia vs Singapura di Piala AFF U-15 2019 : Bermain Menggila, Indonesia Bantai Singapura

"hingga kini untuk mengantisipasi bencana akibat dari kekeringan terutama dalam menghadapi musim kemarau pada tahun ini, sekitar 1.512 satuan petugas (satgas) masih disiagakan di Sumatera Selatan," ujarnya.

Ansori menambahkan, meski luasan lahan yang terdampak karhutla cukup banyak namun terkait kabut yang kerap terjadi saat pagi hari seperti pagi tadi, ia memastikan bukan dikarenakan dampak kabut asap.

Sebab arah angin pada Senin (29/7/2019) tidak mengarah ke Kota Palembang.

"kalau berdasarkan hotspot tidak tidak karena data hotspot ada di banyuasin arah anginnya tidak ke palembang, Confidenya pun tidak dibawah 80 persen," ujarnya

Viral Video Bajing Loncat Beraksi di Jalan Lurus Indralaya, Ini Tanggapan Polres Ogan Ilir

Sementara itu, sebelumnya Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya, mengatakan, di Sumsel kemarau panjang diperkirakan akan terjadi pada akhir Juli, memasuki Agustus hingga September mendatang.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada BMKG Sumsel untuk selalu mengevaluasi perkembangan yang ada di lapangan.

Sehingga nantinya BPBD Sumsel dapat secara sigap dalam mengantisipasi terjadinya bencana terutama kebakaran hutan di wilayah Sumsel.

Hendak Jenguk Anak Sakit, Novi Malah Jadi Korban Jambret di Jakabaring Palembang 

“Sebagai langkah antisipasi karhutla, satgas ini sejak beberapa hari yang lalu telah ditempatkan di wilayah Sumsel yang rawan karhutla dengan bekerja sama dengan masyarakat di desa-desa untuk melakukan bersiaga dan pencegahan dini karhutla,” tutupnya. (SP/ Rahmaliyah)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved