Siswa SMA Taruna Indonesia Tewas

Fakta Mengejutkan Obby Tersangka Tewasnya Siswa SMA Taruna, Ternyata Pernah Menjadi Caleg

Obby Frisman Arkataku tersangka kasus penganiayaan hingga tewas peserta MOS (Masa Orientasi Siswa) SMA Taruna Indonesia ternyata pernah menjadi Caleg

Penulis: Irkandi Gandi Pratama | Editor: Prawira Maulana
ISTIMEWA
Obby Frisman saat menjadi caleg. 

Dua siswa SMA Taruna Indonesia meninggal dunia karena dugaan mengalami penyiksaan semala MOS.

Yang terakhir, WikoJerianda (14) meninggal dunia setelah enam hari perawatan intensif di RS RK Charitas Palembang, Jumat (20/7/2019) lalu.

Tribunsumsel.com kembali mendatangi SMA Taruna Indonesia yang beralamat di Jalan Pendidikan, Sukajaya, Kecamatan Sukarami Palembang ini terlihat sepi.

Para siswa terlihat melakukan kegiatan seperti biasa, saat waktunya salat zuhur mereka pergi ke masjid yang berada di dekat lingkungan sekolah, ada pula yang terlihat membawa bungkusan kantong yang berisi baju untuk diantarkan ke tempat laundry.

Tribunsumsel.com berkesempatan berbincang dengan salah satu walisiswa yang anaknya tengah dipanggil ke Polresta Palembang sebagai saksi kematian WJ.

Neni ibu tiga orang anak ini mengaku tak khawatir dengan anaknya walaupun sudah ada dua siswa baru SMA Taruna Indonesia seangkatan anaknya meninggal dunia.

"Saya sempet nanya takut atau gak ke Josha anak saya yang seangkatan dan satu grup dengan almarhum WJ kalau dia tetap ingin sekolah di SMA TI walaupun ada dua siswa baru seangkatan sama dia meninggal dunia," ujar wanita yang berasal dari Kayuagung ini, Sabtu (20/7/2019).

Dia juga mengatakan kalau dia ingin memindahkan anaknya namun anaknya tetap ingin bersekolah di SMA TI.

"Mau pindah gak ke sekolah lain? Kan teman kamu ada yang meninggal, saya tanya gitu eh dia malah pengen tetap lanjut katanya enak sekolah di sini (SMA TI)," katanya.

"Di SMA TI ini juga ada dua kakak sepupunya, satu sudah lulus namanya Ricardo dan satu lagi naik kelas 3 namanya Aji. Ya saya nurut aja kemauan anak karena kedua kakaknya baik-baik saja dan alhamdulillah anak saya juga tidak trauma malah pengen tetap lanjut sekolah di sini," ujar wanita berhijab ini.

Saat disinggung mengenai biaya sekolah yang hampir Rp22 juta, Neni mengaku biaya sekolah tidak sampai Rp22 juta. "Ini ada kuitansinya, uang awal itu Rp11 juta itu sudah termasuk beli baju 3 setel, sepatu, nama dan lainnya nah ditambah uang asrama, makan dan lainnya itu Rp7,6 juta jadi totalnya Rp18,6 juta tidak sampai Rp22 juta," jelasnya.

"Dan untuk pelatihan fisik dan mental semi militer, sebenarnya para orangtua sudah menandatangi surat dengan materai 6ribu, bahwa anak kami akan dilatih fisik dan mentalnya dan diserahkan semuanya dengan sekolah," katanya. (Elm)

Suasana siswa SMA TI Palembang yang pulang dari masjid setelah melaksanakan salat Zuhur, Sabtu (20/7/2019)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved