Mutilasi Ogan Ilir
Wawancara Eksklusif Tersangka Pembunuh dan Mutilasi Karoman, Ini Pengakuan Ibrahim
Selama rekonstruksi, tersangka Ibrahim menjalani 81 adegan pembunuhan. Tribun berkesempatan mewawancarai Ibrahim usai rekonstruksi
Penulis: Agung Dwipayana |
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA-Selama rekonstruksi, tersangka Ibrahim menjalani 81 adegan pembunuhan. Tribunsumsel.com berkesempatan mewawancarai Ibrahim usai rekonstruksi.
Kenapa Anda bersedia terlibat membunuh Karoman?
Saya mau karena sering diajak para pelaku kerja, suka diupah. Waktu diajak (membunuh Karoman), saya tidak bisa nolak karena tidak enak dan dihubungi terus oleh para pelaku. Akhirnya saya temani para pelaku, saya mantau (mengawasi) saja.
Kenapa tidak menolak saja?
Saya banyak utang budi sama pelaku, makanya saya mau diajak ikut membunuh
Dalam membantu pembunuhan, Anda dapat imbalan?
Saya ditawari imbalan tapi saya tidak mau, saya takut. Saya bilang mau mengawasi saja, tidak ikut membunuh.
Kapan Anda dan para pelaku merencanakan pembunuhan?
Dua hari sebelumnya.
Artinya rekan Anda yang merencanakan pembunuhan, bukan Anda?
Bukan saya, kawan saya yang punya rencana. Kami berempat. Saya mengawasi saja, teman saya bertiga yang bunuh korban
Jadi Anda mengimbau rekan-rekan Anda menyerahkan diri. Berapa orang rekan Anda yang melakukan pembunuhan?
Saya harap teman-teman menyerahkan diri saja. Ada tiga orang yang membunuh. Kami berempat, saya hanya mengawasi.
Anda menyaksikan saat korban dianiaya hingga dibunuh dan dimutilasi?
Iya saya menyaksikan.
Lalu ke mana potongan kepala dan tangan korban dibuang?
Setahu saya di sungai itu juga. Tapi saya tidak begitu jelas lokasi detilnya.
Apakah menyesal dengan perbuatan Anda?
Saya menyesal. Saya minta maaf pada keluarga korban, saya minta maaf mohon ampun pada Yang Maha Kuasa. Memang saya ada di situ mengawasi para pelaku saat membunuh korban.