7 Outstanding Politicians

Masagus Syaiful Fadli Aktif Berorganisasi dan Tak Ada Garis Politik Keluarga

Politikus muda lintas partai bermunculan di berbagai daerah untuk duduk di kursi legislatif pada pemilu, hal ini juga ada di DPRD Sumsel.

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Prawira Maulana
ABRIANSYAH LIBERTO/TRIBUNSUMSEL.COM
Mas Agus Syaiful Fadli. 

"Saya sudah dicalon sejak 2004 dan 2009 di Dapil Lahat- Pagar Alam- dan Empat Lawang dan semua gagal. Namun di pencalegan ketiga (2014) dari Dapil Palembang saya berhasil lolos," ungkap Saiful.

Sebagai anggota DPRD Sumsel, H Mgs Syaful Padli terus memberikan bantuan kepada konstituen dalam bentuk ambulan gratis untuk digunakan warga dan masyarakat kota Palembang.

“Mobil itu ternyata sangat bermanfaat langsung bagi masyarakat, khususnya yang ada di Dapil 1 kota Palembang. Sehingga masyarakat memberikan kepercayaan kembali kepada saya untuk duduk di legislatif,” cap Syaiful.

Selama ini ambulan tersebut dipergunakan secara gratis bagi masyarakat yang membutuhkan, masyarakat dapat menghubungi langsung sopir atau driver yang, pelayanan ini tanpa dikenakan pungutan.

“Mobil ini dibeli secara pribadi dengan cara kredit, kreditnya dibayar setiap bulan, angsuran, yang paling penting dapat bermanfaat secara langsung. Teriring waktu, karena masyarakat terbantu kedepan akan kita tambah lagi jumlahnya," bebernya, jika hal itu yang bisa dilakukannya secara konkrit.

Bukan hanya memberikan ambulan, mantan aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumsel ini juga memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi warga sekitar, sebanyak dua dokter yang disediakan untuk memberikan pelayanan secara langsung.

“Kita juga membuat komunitas binaan bagi anak muda, agar mereka bisa mandiri dengan berbisnis melalui pelatihan dan sebagainya," ujarnya.

Dijabatan periode keduanya nanti, Saiful sendiri memastikan tidak akan mengambil gajinya selama lima tahun sebagai wakil rakyat, melainkan akan disumbangkan ke masyarakat melalui bentuk koperasi atau BMT (Baitul Maal Wat Tanwil) yang nantinya bisa memotong rentenir- rentenir yang saat ini menjerat masyarakat.

"Kita ingin menunjukkan di dewan bukan memperkaya diri karena saya sudah berusaha dan tidak bergantung hidup, dan kemanfaatan kita harus lebih besar. Jadi, saya berharap masyarakat yang punya usaha dan tergantung dengan rentenir akan kita putus dengan rentenir, sehingga mereka tidak terbeban dengan bunga 10 persen untuk membayar utangnya. Kita nanti ada sistem bagi hasil dalam bentuk syariah yang putarannya tidak besar, tetapi bisa membantu orang lainnya," tandas Saiful.

Selama ini saiful dikenal sosok pemuda penuh canda, murah senyum dan sederhana. Pribadi supel dan pandai

bergaul membuatnya punya relasi yang luas.

Sebelum terjun dunia politik, ia sendiri sudah memiliki usaha properti di Palembang. Kesuksesan itu juga diraihnya tidaklah semudah membalik telapak tangan. Jiwa wirausahanya sudah dipupuk sejak dia masih kuliah di jurusan pertambangan Universitas Sriwijaya (Unsri).

"Sejak kuliah saya sudah mulai usaha. Saya pernah usaha rental komputer dan berjualan majalah. Saya pinjam pinjam komputer dari kawan dan saya buat rental," ujarnya.

Inspirasi untuk menjadi usaha properti muncul dari pengusaha Ciputra. Kegemaran mengikuti seminar wirausaha dan membaca kian menguatkan niatnya untuk menjadi entrepreneur atau pengusaha.

"Inspirasi muncul dari Ciputra. Waktu itu ada seminar dan beliau mengatakan ingin menjadikan ratusan pengusaha di Indonesia. Saya baca buku Robert T Kiyosaki soal

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved