Pemilihan Rektor Unsri

Punya 35 Persen Hak Suara, Ini Kata Menristekdikti Tentang Pemilihan Rektor Unsri

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG-Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir menegaskan punya 35 persen hak suara pada pemilihan rektor

Penulis: Sri Hidayatun |
Tribun Sumsel/ Sri Hidayatun
Menristekdikti Mohammad Nasir menghadiri acara Simposium Nasional Akutansi Vokasi (SNAV) ke 8 dan Olimpiade Akutansi Vokasi (OAV) ke 3 di Hotel Swarna Dwipa, Selasa (18/6/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG-Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir menegaskan punya 35 persen hak suara pada pemilihan rektor Universitas Sriwijaya (Unsri).

"Tidak ada wacana seperti itu (rektor dipilih presiden, red). Pak Presiden tak pernah perintah, Pak Presiden menyerahkan silakan pak Menteri jalankan dengan baik," ujarnya usai mengahdiri simposium Nasional Akutansi Vokasi (SNAV) ke 8 dan Olimpiade Akutansi Vokasi (OAV) ke 3 di Hotel Swarna Dwipa, Selasa (18/6/2019).

Artinya, kata Nasir, 35 persen suara masih berada di Menteri dan sisanya kembali ke senat.

Ia enggan berbicara lebih banyak dan kepastian kapan akan dilakukan pemilihan rektor Unsri dan beberapa universitas lainnya di Indonesia.

Panitia Tunda Pemaparan Visi Misi Calon Rektor Unsri, Ada Pasal Tata Tertib Dipermasalahkan

Jadwal pemaparan visi misi calon rektor sampai sekarang belum diketahui karena ada penyesuaian tata tertib dan peraturan Kemenristekdikti nomor 19 tahun 2018.

"Saya kurang tahu," ujarnya sambil berlalu meninggalkan wartawan.

Anggota Senat Unsri menetapkan empat calon rektor Unsri periode 2019-2023.

Mereka adalah Muhammad Abu Bakar Sidik (Kajur Teknik Elektro), Prof Andi Mulyana MSc (Dekan Fakultas Pertanian), Prof Dr Anis Saggaff MSCE (Rektor Unsri 2014-2019), dan Prof Ishaq Iskandar (Dekan Fakultas MIPA).

Upgrade Dosen

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir meminta pendidikan tinggi harus melakukan perubahan-perubahan untuk menghadapi tantangan yang akan datang.

"Perubahan yang kita inginkan perubahan yang dahsyat, karena di dalam revolusi industri 4.0 dimana semua sudah digital kalau kita tidak mengarah kesana pendidikan kita akan tidak jalan," ujarnya.

Oleh karena itu, dalam acara simposium ini ia menyampaikan kepada seluruh direktur politeknik, ketua program advokasi seluruh Indonesia yang datang dalam acara ini untuk melakukan perubahan yang lebih baik lagi.

Namun sejalan dengan hal ini ia juga menilai kompetensi dosen harus diupgrade agar tidak ketinggalan.

"Dosennya dulu harus kita upgrade baru mahasiswa. Maksudnya pengetahuan para dosen ini ditingkatkan lagi dan juga tidak boleh ketinggalan jaman harus ikuti sesuai jaman," ungkap dia.

Prof Andy Mulyana Tantang Anis Saggaf di Pemilihan Rektor Unsri 2019-2023, ini Nama 4 Calon

Ia menjelaskan mahasiswa yang tidak memiliki kompetensi sesuai bidang keahliannya juga akan sulit untuk dimanfaatkan industri.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved