Mutilasi Ogan Ilir
Mencari Jejak Pemutilasi Karoman di Ogan Ilir, Polisi Bawa Bukti Bercak Darah ke Labfor Jakarta
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pelaku pembunuhan disertai mutilasi di Desa Pinang Mas Kabupaten Ogan Ilir (OI) masih menjadi misteri
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pelaku pembunuhan disertai mutilasi di Desa Pinang Mas Kabupaten Ogan Ilir (OI) masih menjadi misteri.
Beberapa hari lalu, sempat ramai di media sosial pengakuan seorang pria yang mengaku terlibat pembunuhan Karoman, korban mutilasi di OI.
Namun hingga saat ini, polisi menyatakan masih memeriksa saksi-saksi terkait kasus ini.
Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Zulkarnain Adinegara membenarkan, memang ada seorang warga mengaku terlibat dalam kasus mutilasi Karoman.
"Orang tersebut mengaku terlibat dengan cara membantu memberi kode-kode tertentu kepada pelaku lain saat aksi pembunuhan," kata Kapolda dikutip dari KOMPAS.com usai menyaksikan video conference sidang sengketa Pilpres di Fakultas Hukum Unsri, Jumat (14/6/2019).
• Satu Keluarga Kecelakaan di Sako, Ahli Waris Korban Meninggal Dapat Santunan Rp 50 Juta
Meski sudah ada pengakuan, polisi tidak akan percaya begitu saja. Sebab keterangan warga tersebut nilainya paling bawah dari lima alat bukti yang sah.
Polisi akan terus mengumpulkan alat bukti yang lain termasuk alat bukti ilmiah berupa ceceran darah.
Polres Ogan Ilir akhirnya membawa bercak darah diduga milik korban mutilasi di Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir (OI, red) ke Laboratorium Forensik di Jakarta.
Hal tersebut untuk meneliti, apakah benar darah tersebut memang milik korban atau bukan.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Gazali Ahmad mengatakan, darah tersebut ditemukan di rumah di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP, red) di Sungai Arisan Bopeng, Desa Pinang Mas Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten OI.
• Rektor Unsri Minta Masyarakat Hormati Keputusan MK Terkait Perselisihan Pemilu
Sampel bercak darah tersebut, sudah dibawa ke Laboratorium Forensik untuk diteliti lebih lanjut.
"Sudah kita bawa ke Jakarta, untuk dipastikan apakah darah tersebut darah korban atau hewan," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (16/6/2019).
Bahkan menurut penuturannya, saat diteliti di Palembang darah tersebut berasal dari mahluk hidup mamalia.
Untuk memastikan lebih jelas itulah, pihaknya sampai membawa sampel darah itu ke Jakarta.
"Kita bawa juga darah pembanding, dari mayat korban dan darah keluarga," ucapnya.