Berita Palembang
SMK Negeri 2 Palembang Punya Kelas Religius, Bentuk Siswa tak Hanya Hebat di Dunia Industri
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -SMK Negeri 2 Palembang mulai tahun ajaran baru ini akan membuka kelas religius
Penulis: Melisa Wulandari |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -SMK Negeri 2 Palembang mulai tahun ajaran baru ini akan membuka kelas religius.
Sekolah menyiapkan asrama sebagai tempat menetap siswa yang masuk kelas religius.
Kepala SMK Negeri 2 Palembang Zulkarnain mengatakan, kelas religius ini merupakan bagian dari pendidikan karakter untuk siswa dan siswi.
Pihaknya juga memafaatkan kelas yang tak terpakai untuk dijadikan asrama.
"Kami sudah uji coba saat Ramadan kemarin, siswa kami menginap di sekolah dan beribadah di masjid sekolah."
"Salat subuh berjamaah dan alhamdulillah berjalan lancar," ujarnya saat ditemui setelah rapat dengan komite sekolah di ruang rapat utama lantai 2 SMKN 2 Palembang, Senin (10/6/2019).
• Antre Panjang di Kantor Samsat Palembang, Sudah Datang Sejak Pagi
Zulkarnain menjelaskan, kelas religius ini tak hanya belajar tentang agama saja namun ada juga pendidikan nasionalis, kemandirian, kerjasama, gotong royong.
"Jadi nanti akan kami buka pendaftaran, diseleksi kemudian akan ikut kelas religius," katanya.
"Detailnya sedang kami siapkan, jadi anak itu tidak hanya belajar mengenai pelajaran sekolah saja namun pembentukan karakter juga sangat penting agar ke depannya mereka tak hanya hebat di dunia industri namun juga religius."
"Insya Allah tahun ajaran baru akan kami berlakukan," ujarnya.
Bentuk asrama atau tempat menginap anak khusus kelas religius ini pihaknya memanfaatkan ruang kelas yang selama ini tidak digunakan.
• Langsung Keluarkan SP1, Sekda Sumsel Temukan ASN Bolos di Hari Pertama Kerja Seusai Libur Panjang
"Jadi kelas tersebut dibersihkan dan dimanfaatkan untuk siswa menginap, ya seperti asrama," ujarnya.
SMK Negeri 2 Palembang telah selesai melaksanakan Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMK dan sudah mengumumkan peserta didik baru yang lulus pada 3 Juni lalu.
"Yang mendaftaran itu ada sekitar 1444 yang ikut tes akademik ada sekitar 1114, dan yang kami jaring hanya sekitar 736 saja."
"Sebenarnya kami menyiapkan 24 rombel, 1 rombel berisi 36 anak, karena berhubung ada yang tidak naik kelas maka kami hanya menerima 736 saja karena menyesuaikan kuota yang ada," jelas Zulkarnain.
• Identitas Penemuan Mayat Pria di Prabumulih Bernama Sukir, Sebelumnya Dijemput 2 Pria