Satu Keluarga Keracunan Asap Genset
Rumah Tempat Satu Keluarga Diduga Keracunan Genset, Baru Dihuni Seminggu, Pakai Genset Hingga Malam
Anton (33) saksi mata sekaligus paman Marpel menuturkan, baru sekitar satu minggu keluarga kecil tersebut menempati rumah tersebut.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Marpel (10) bocah kelas IV SD di kota Palembang, tewas diduga karena keracunan genset.
Dia bersama kedua orangtuanya ditemukan terkapar di dalam kamar rumahnya dalam keadaan mulut berbusa.
Kejadian tersebut terjadi di salah satu perumahan baru di Jalan Rawa Jaya kelurahan Talang Jambe Kota Palembang.
Anton (33) saksi mata sekaligus paman Marpel menuturkan, baru sekitar satu minggu keluarga kecil tersebut menempati rumah tersebut.
"Dua hari sebelum lebaran tadi kami pindah kesana. Baru keluarga saya dan keluarga dia (Marpel) yang tinggal di perumahan itu. Jadi disekitar sana keadaannya masih kosong,"ujar dia, Senin (10/6/2019).
Anton mengatakan, dikarenakan perumahan baru, disekitar wilayah tersebut belum ada aliran listrik.
Sehingga mereka terpaksa menggunakan genset sebagai alat bantu mendapatkan listrik.
"Kalau saya paling menghidupkannya (genset) sebentar, tapi tidak tahu sama mereka. Kenapa dihidupkan sampai semalam,"ujarnya.
Kata Anton, saat kejadian tersebut dia melihat genset berada di depan kamar mandi.
Jaraknya kurang lebih sekitar 5 meter dari posisi ketiga korban ditemukan terkapar.
"Tapi saya belum bisa pastikan mereka keracunan karena apa. Sebab, waktu saya masuk ke rumahnya tidak ada ada bau apa-apa. Mungkin juga karena waktu itu saya panik. Jadi sudah tidak terlalu perduli sama keadaan disekitar lagi,"ucapnya.
Sebelumnya,
Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak semata wayang mereka diduga keracunan mesin genset.
Saat ini jenazah sang anak di RS Bhayangkara Palembang, Senin (10/6).
Kejadian tersebut terjadi salah satu perumahan baru di Jalan Rawa Jaya kelurahan Talang Jambe Kota Palembang.
Bahkan, Marpel (10) sang anak yang tewas karena kejadian tak terduga itu dan kini jenazahnya masih berada di rumah sakit Bhayangkara kota Palembang, Senin (10/6/2019).
Orangtuanya Anton Sawiran (32) dan Sri Wulandari (29), masih kritis dan kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit Mohammad Hoesin Kota Palembang.
Anton (33) saksi mata sekaligus kakak kandung Sri Wulandari menuturkan, dia bersama saudara kandungnya yang lain, menemukan ketiga korban dalam keadaan terkapar di atas kasur dalam kamarnya dengan kondisi mulut berbusa.
"Saya curiga karena mereka bertiga tidak ada yang keluar dari rumah sampai jam 9 pagi. Tidak pernah seperti itu, jadi kami dobrak dan sudah lihat mereka dalam keadaan seperti itu," katanya saat ditemui di depan ruang forensik rumah sakit Bhayangkara.
Melihat kondisi seperti itu, para saksi sempat membawa ketiga korban ke klinik terdekat untuk mendapat pertolongan pertama.
Namun sesampainya disana, pihak klinik mengatakan bahwa nyawa Marpel sudah tidak dapat diselamatkan.
"Jadi Marpel kami bawa k esini dan orang tuanya kami larikan ke rumah sakit umum (RSMH)," ujarnya.
Hingga kini jenazah Marpel masih berada di rumah sakit Bhayangkara untuk menjalani pemeriksaan luar.