Idul Fitri 2019
Sudah Puluhan Parcel Ditolak Wali Kota Prabumulih, Kiriman dari Bank Sampai Pejabat
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Walikota Prabumulih Ridho Yahya tidak mau menerima parcel lebaran dari kolega atau instansi pemerintahan
Penulis: Edison |
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Walikota Prabumulih Ridho Yahya tidak mau menerima parcel lebaran dari kolega atau instansi pemerintahan.
Di pintu gerbang penjagaan rumah dinas Walikota Prabumulih terpajang tulisan tidak menerima Parcel lebaran.
Para tamu yang akan masuk rumah dinas akan diperiksa lebih dulu oleh petugas satuan polisi Pamong Praja.
Akan ditanya maksud dan tujuan ke rumah dinas.
Apabila hendak mengantar parcel maka akan ditolak atau tak diperkenankan masuk.
• Layanan Makan Humanity Food Van ACT Sambangi Warga TPA Sukawinatan Palembang
"Kami mendapat perintah langsung dari pak Walikota agar memeriksa tamu yang masuk rumah dinas itu apa tujuannya, kalau mau mengantar parcel maka harus ditolak," ungkap Sufri Irawan ketika diwawancarai di rumah dinas, Kamis (30/5/2019).
Sufri menuturkan, sejauh ini terdapat puluhan orang mewakili instansi mengirimkan parcel lebaran.
Di shift ia berjaga, hari ini ada beberapa orang datang dan kemudian tidak diperbolehkan masuk.
• Kisah Komedian Haji Bolot Sebelum Terkenal, Pernah Tidur di Kandang Kambing Selama 3 Tahun
"Sudah banyak yang mengantar baik dari bank maupun dari instansi lain namun ditolak langsung," bebernya.
Hal yang sama disampaikan anggota Pol PP lainnya yakni Edi H.
Menurut Edi, ia dan rekannya mendapat tugas jika ada yang mengantar parcel lebaran agar ditolak.
"Kita hanya menjalankan tugas disuruh tolak ya kita tolak," tambahnya.
Sementara Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM ketika dikonfirmasi membenarkan dirinya menolak pemberian parcel baik dari instansi pemerintah dan swasta.
• Harga Ikan Giling di Palembang Terus Naik, Ikan Gabus Rp 80 Ribu/Kg
"Kita ucapkan terimakasih mereka yang perhatian memberikan kita ucapan maupun parsel, namun sesuai edaran KPK dan menteri yang mengatakan bukan nilainya jadi permasalahan namun pemberian itu adalah gratifikasi," ujarnya.
Untuk itu menurut Ridho pihaknya menolak dan memohon maaf kepada para pemberi dimana harus menolak pemberian disebabkan tidak bisa diterima karena adanya aturan itu.
"Saya ucapkan terimakasih atas perhatiannya dan kepeduliannya, semua pemberian terpaksa saya haris tolak," bebernya.
• Pemudik Keluhkan Mahalnya Tiket Pesawat, Rute Palembang-Medan Tembus Rp 14 Juta
Ditanya sudah berapa banyak yang memberikan parcel, orang nomor satu di kota Prabumulih ini menuturkan sejauh ini sudah puluhan yang menyampaikan dan datang ke rumahnya.
"Kalau datang sudah banyak bawa parcel namun saya tolak dan saya mintakan ke petugas agar jangan diterima," katanya seraya mengatakan ia tidak ingin bermasalah kedepannya.