Kakek 72 Tahun di Kutai Timur Berduel dengan Buaya Muara Besar, Selamat Setelah Tusuk Mata Buaya
Seorang kakek berusia 72 tahun, Odik Sudirman berduel melawan buaya besar di Sungai Kaibun Kabupaten Kutai Timur.
TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang kakek berusia 72 tahun, Odik Sudirman berduel melawan buaya besar di Sungai Kaibun Kabupaten Kutai Timur.
Duel dimenangkan oleh Odik namun ia harus kehilangan tangannya karena harus diamputasi.
Berikut kronologinya yang dikutip Tribunsumsel.com dari Tribun Kaltim.
Odik Sudirman (72), warga Desa Bumi Rapak SP 2, Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur lolos dari terkaman buaya muara di Sungai Kaubun, Jumat (24/5) sore.
Padahal, gigi runcing buaya yang diperkirakan memiliki panjang 1,5 meter mencengkeram kuat lengan kiri kakek tua tersebut.
Berkat kekuatannya, Odik bisa membuat cengkeraman itu melemah dan buaya tersebut kabur. Peristiwa tersebut menurut Itik, istri Odik terjadi saat ayah empat anak perempuan itu sedang memancing.
Saat itu kondisi sungai sedang banjir. Tiba-tiba, terdengar suara,"blurp" di dekat Odik.
"Dengan suara di air, blurp. Bapaknya (Odik) pikir, ada ikan besar. Tak tahunya, dari air langsung muncul buaya yang siap menerkam dengan mulut menganga. Buaya tersebut mengincar leher bapaknya. Tapi ditangkis dengan tangan kiri. Jadi tangan kirinya yang diterkam," ungkap Siti seperti diceritakan Odik padanya.

Odik sempat jatuh ke sungai dan bergulat dengan buaya. Karena tangannya dicengkram cukup kuat. Ia tak bisa menarik tangan kiri, karena sakit dan khawatir putus.
"Bapaknya ikutin aja pergerakan buaya itu di sungai. Sempat berguling di air juga. Sambil mencari matanya. Karena katanya kelemahan buaya ada pada matanya. Begitu dapat matanya, langsung ditusuk pakai tangan," bebernya.
Usai menusuk mata buaya, cengkraman pun melemah. Odik berhasil menarik tangannya. Sementara buaya yang menerkamnya berangsur hilang di perairan. Ia pun berteriak meminta tolong dan akhirnya diselamatkan warga setempat.
"Kami sangat bersyukur, Bapak masih bisa selamat dari terkaman buaya," timpal Siti, sang anak. Diakui Siti, sungai tempat bapaknya memancing sudah lama tidak ada buaya.

Beberapa waktu lalu, ada ibu-ibu lagi mandi juga diserang buaya muara. Ada juga yang lagi mancing. Tapi dua tahun belakangan ini sudah tidak pernah ada lagi.
"Dulu memang ada. Sering menyerang warga juga. Tapi sudah beberapa tahun ini tidak pernah ada. Baru kemarin saja dan tiba-tiba bapak saya yang jadi korban," ungkapnya.
Diamputasi