Tidak Tahu Teknologi dan Pemasaran tapi Sukses di Bidang e-Commerce, Jack Ma Bocorkan Rahasianya

TRIBUNSUMSEL.COM-Tidak pernah ada yang bisa menyangka Jack Ma kini menjadi orang yang sangat kaya.

Humas Pemprov Sumsel
Alex Noerdin bersama Pendiri sekaligus Pendiri Alibaba Group perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok yakni Jack Ma, menonton langsung partai final Sepakbola Wanita Asian Games 2018 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Jumat (31/8/2018) malam. 

“Saya menemukan bahwa semakin Anda peduli dengan tim Anda, tim akan peduli pada Anda dan tim akan peduli pada pelanggan mereka."

"Saya berbicara dengan semua karyawan di hari-hari awal ‘Jangan membuatku bahagia, jangan mencintaiku. Buat pelanggan Anda bahagia, buat pelanggan Anda mencintaimu, dan aku akan mencintaimu sebentar lagi,'” sambung Jack Ma.

Penolakan Adalah Peluang

Untuk membangun bisnis, setiap pengusaha pasti menerima dan menghadapi segala bentuk penolakan di sepanjang jalan merintis bisnis.

Jack Ma, pendiri e-commerce raksasa Alibaba asal China mengatakan, jika pengusaha mau terus maju, mau tidak mau mereka harus terbiasa dengan setiap penolakan dan tanggapan negatif.

“Sebagai seorang pengusaha, Anda harus terbiasa ditantang. Harus terbiasa dikatakan 'tidak' oleh orang lain, oleh investor, oleh pelanggan Anda, oleh orang-orang," kata Jack Ma dikutip dari CNBC, Selasa (21/5/2019).

Namun kata Ma, penolakan-penolakan yang telah Anda alami harus dikategorikan sebagai peluang. Jika semua orang setuju dengan visi atau layanan Anda sejak awal, maka tidak akan ada peluang.

“Ketika semua orang percaya sejak awal, Anda tidak memiliki peluang dan kesempatan. Ketika hanya sedikit orang yang mempercayainya, maka Anda memercayainya, Anda membuktikannya. Itu adalah kesempatan Anda," kata Ma.

Raja bisnis e-commerce ini menjelaskan, saat mendirikan Alibaba tahun 1999, mereka (Ma dan timnya) tidak memiliki apapun.

Namun, dia bisa sesukses ini sehingga 80 persen orang di dunia pun memiliki kesempatan untuk bisa sukses sepertinya.

"Satu hal yang kami ingin buktikan: Jika Jack Ma dan timnya bisa sukses, 80 persen orang di dunia juga bisa sukses. Karena saat itu kami pun tidak punya uang, kami tidak memiliki teknologi, kami hampir tidak memiliki apa-apa," terang Ma.

Satu hal yang Ma dan timnya percayai saat itu, mereka percaya pada masa depan. Merek terus memulai merintisnya sedikit demi sedikit. Ma percaya, siapapun bisa sukses asal bekerja keras dan terbiasa dengan penolakan.

“Jadi, orang-orang seperti kami, kami terbiasa dikritik. Kami mulai terbiasa dikatakan 'tidak' oleh orang lain. Mengapa orang harus mengatakan 'ya' kepada Anda? Anda harus membuktikannya dengan diri sendiri," jelas Ma.

Tentu saja, Ma tidak asing lagi dengan penolakan dan kemunduran. Ma pernah bercerita, dia selalu gagal ketika melamar 30 lowongan kerja setelah lulus kuliah, salah satunya di KFC.

Ma pun pernah 10 kali ditolak Harvard. Itu justru menjadikannya sebagai pribadi yang lebih kuat. Dan kegigihan adalah kunci utama dalam membangun sebuah bisnis.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved