Mudik 2019
Melihat Kesiapan Jalur Mudik di Tol Kayuagung-Pematang Panggang, Hati-hati Hewan Liar Masuk Tol
Kondisi akan semakin parah jika sedang bekerja pada malam hari jumlah hewan liar akan semakin banyak. Bahkan mereka berkumpul di jalan tol
Penulis: Yohanes Tri Nugroho |
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG-Terik matahari sangat menyengat kulit saat tiga orang pekerja tengah sibuk merampungkan pembangunan pembatas jalan (barrier) jalan Tol Trans Sumatera, Kayuagung-Pematang Panggang.
Di titik lain, pekerja mengoperasikan empat unit alat berat meratakan aspal yang baru diturunkan dari kendaraan pengangkut.
Sebagian lagi bekerja membangun median jalan tol.
Mendadak, gonggongan anjing menyeruak terdengar keras, tiga orang yang bekerja membangun pembatas jalan teralihkan.
Mereka mengalihkan pandangan ke kebun sawit dan melihat gembolan anjing liar.
Satu diantara mereka, sontak mengambil batu dan melemparkannya untuk mengusir gerombolan anjing itu. Gerombolan anjing pun langsung menjauh kembali dalam perkebunan sawit.
• Dirlantas Polda Sumsel Berharap H-10 Semua Jalur Mudik Sudah Bagus
“Memang masih banyak binatang liar di sini, itu contohnya, ada anjing liar kadang juga ada babi hutan,” ungkap seorang pekerja yang dijumpai Tribun.
Ia menyebut kondisi akan semakin parah jika sedang bekerja pada malam hari jumlah hewan liar akan semakin banyak. Bahkan mereka berkumpul di jalan tol.
Tribun melanjutkan perjalanan menyusuri tol sepanjang 77 kilometer yang diproyeksikan akan dibuka fungsional satu jalur selama arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 2019.
Keberadaan hewan liar di kawasan tol bukan tanpa alasan. Tol yang ditargetkan akan rampung pada bulan Agustus 2019 mendatang itu membelah perkebunan sawit, karet, dan hamparan lahan gambut kosong.
Warga Desa Sedyo Mulyo, Kecamatan Mesuji Raya, Ropi Mansah membenarkan keberadaan hewan liar di kawasan Tol.
Menurutnya, anjing liar jumlahnya bisa mencapai ratusan berkeliaran di kawasan itu.
• Doa Keselamatan dan Perlindungan Selama Perjalanan Mudik Lebaran Idul Fitri 1440 H/2019
"Bisa mencapai ratusan, mereka itu keliaran di situ. Juga ada babi hutan dan ular. Hati-hati saja pemudik mudah mudahan tidak ada yang celaka," katanya
Terlepas dari itu, pria yang juga bekerja sebagai buruh harian di proyek infrastruktur itu menyambut baik fungsional tol yang akan dilakukan pada arus mudik dan balik lebaran 2019 mendatang.
Selain gangguan hewan liar, diakuinya masih cukup minimnya pembatas jalan dan kondisi jalan yang belum mulus seluruhnya menjadi perhatian para pemudik saat melintas di kawasan itu.
"Kalau keamanan, setahu saya aman-aman saja, tapi itu karena masih baru mungkin masih ada belum mulus dan fasilitas lain yang masih belum ada, jadi harus hati-hati" tegasnya.
Pantauan Tribun, sejumlah kelengkapan jalan tol belum sepenuhnya selesai dibangun, Misalnya, median jalan, pembatas jalan, pagar tol, rambu-rambu. Lampu penerangan jalan bahkan belum sama sekali dibangun.
Sementara, kondisi jalan sudah sepenuhnya tersambung, di satu jalur yang direncanakan dibuka fungsional memiliki kontur jalan datar dan telah selesai di cor, tinggal menyisakan beberapa titik yang belum diaspal.
Anjing liar cukup sering terlihat berada di kawasan tol, merek bergerombol berkeliaran di sisi jalan tol. Bahkan ada pula yang berada di jalan tol meski hilir mudik kendaraan proyek cukup banyak.
Pakai Satu Jalur
Pimpinan Proyek Tol Kayuagung- Pematang Panggang, Fahrudin Haryanto menyampaikan secara fisik ruas tol bisa dilalui untuk lalu lintas kendaraan.
Hingga saat ini progres tol telah mencapai 95 persen tidak termasuk interchange. Jika termasuk interchange maka progres tol baru sekitar 89 persen.
"Sudah kami lihat bersama kondisinya, kemungkinan kita hanya bisa gunakan satu jalur, yakni jalur A. Jalur A itu adalah jalur sebelah kiri dari arah Lampung," ungkapnya
Ia mengakui masih banyak kekurangan yang akan terus dikejar hingga pembukaan fungsional mendatang. Mulai dari pengaspalan, pembatas jalan, rambu rambu, hingga pagar tol.
Kekurangan lain adalah belum adanya penerangan jalan, hal itu membuat tol hanya dapat digunakan pada siang hari. Sementara untuk jalan, dipastikan seluruhnya akan diaspal pada pembukaan fungsional nanti.
"Kami pastikan jalur yang akan digunakan (jalur A) seluruhnya akan diaspal. Kemungkinan itu akan one way. Tapi itu bukan kewenangan kami, keputusannya nanti dari pihak kepolisian," tegasnya
• Ini Temuan Survei Kapolda Sumsel di Tol Kayuagung-Pematang Panggang, Sinyal Lemah, Minim Rambu
Ia menambahkan dengan kondisi tol yang belum sempurna pengguna nantinya diharapkan tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Pihaknya merekomendasikan kecepatan maksimal adalah 40-50 km/ jam.
Pihaknya menghawatirkan masih adanya permukaan jalan yang tidak rata, dan jika kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggi maka akan berdampak hal hal yang tidak diinginkan terutama kecelakaan.
"Tapi ini akan dievaluasi terus bersama pihak terkait, terutama kepolisian bagaimana fungsionalnya nanti. Pada dasarnya kami akan berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan jalur yang akan digunakan," tegasnya.
Disinggung masih adanya persoalan ganti kerugian pada proyek tol, Fahrudin menegaskan persoalan itu telah sampai ke meja hijau. Hingga saat ini masih menanti keputusan pengadilan.
Diakuinya, adanya aksi pemblokiran jalan cukup menghambat pengerjaan proyek karena masyarakat tidak memperbolehkan pekerja melaksanakan pembangunan apapun di kawasan itu.
"Pete Subur dan kawan-kawan itu sudah masuk pengadilan. Pete Subur bersengketa dengan pemerintah kabupaten OKI terkait lahan itu. Kami sudah titipkan uang di pengadilan, nanti pengadilan yang akan memutuskan," tutupnya. (tim)