Pembunuhan Siswi SMP Lubuklinggau
Kakak Wiwik Wulandari Pingsan Saat Jenazah Dikuburkan, Hubungan Korban dan Tersangka Sepupu Mindo
Wiwik Wulandari (13) seorang pelajar SMP Negeri 4 Lubuklinggau yang tewas secara mengenaskan dengan kondisi tiga luka tusuk diperut akhirnya dimakamk
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
"Pelaku dan korban juga masih ada hubungan keluarga dan rumah pelaku tempatnya korban sering bermain," katanya.
Dwi menceritakan, sekira pukul 11.30 pelaku menjemput korban dari rumahnya Jl. Mahoni Blok B RT 05, Tanjung Aman, Kecamatan Lubuklinggau Barat II dengan berjalan kaki.
"Saat dalam perjalanan menuju lokasi karena lokasi tidak jauh dari rumah korban. Keduanya sudah ribut-ribut korban saat itu berjalan duluan dan pelaku di belakang lalu dikejar dan kadang sebaliknya. Terlihat tampak sedang bertengkar," katanya.
Setiba dilokasi pelaku langsung menghabisi korban dengan tiga tusukan, pelaku memang sudah merencanakan pembunuhan itu sejak dirumahnya.
Meski tampak direncakan tapi Polres Lubuklinggau saat ini masih menjerat dengan pasal 338 KUHP.
Kesedihan Orang Tua
Orangtua Terpukul
Tewasnya Wiwik Wulandari (13 tahun), pelajar SMP Negeri 4 Lubuklinggau membuat orang tuanya terpukul.
Bachtiar orang tua almarhum Wiwik meminta kepada pihak kepolisian agar secepat mungkin mengungkap siapa pembunuh anak putri kesayangannya.
"Kami sebagai orang tua yang bersangkutan meminta secepat mungkin, agar kalau sudah ketangkap agar dihukum seberat-berat mungkin," katanya pada Tribunsumsel.com.
Ia menuturkan, tidak ada firasat sama sekali sebelum kepergian anaknya itu.
Ia berkomunikasi terakhir dengan almarhum Wiwik sepekan lalu saat menanyakan kabar keduanya.
"Seminggu lalu nelpon biasa, ngobrol menanyakan kesehatannya dan ayuknya," paparnya.
Pulang Pakai Ojek
Tewasnya Wiwik Wulandari (13 tahun), pelajar SMP Negeri 4 Lubuklinggau juga menimbulkan duka mendalam bagi teman-temannya.
Novi Harian (14 tahun), sahabat karib Wiwik saat disambangi di rumah duka Jalan Cianjur RT 07, Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II tampak berurai air mata.