Sugeng Tidak Gila dan Sadar Saat Memutilasi Perempuan di Malang, Masih Ada yang Disembunyikan Sugeng
Sugeng diyakini dalam keadaan sadar ketika memutilasi mayat perempuan di Malang.
AKBP Asfuri menjelaskan, Sugeng memotong tubuh korbannya 3 hari setelah wanita yang diperkirakan berusia 34 tahun tersebut meninggal dunia.
"Jadi pada saat berkenalan, korban ini dalam keadaan sakit kemudian dibawa ke lantai 2 Pasar Besar.
"Kemudian pada pukul 17.00 WIB, terduga pelaku menjumpai korban meninggal dunia," kata AKBP Asfuri.
Bukan hanya itu, Sugeng mengatakan bahwa ia tak sembarang saat memutuskan untuk memutilasi korban.
Sugeng mengaku bahwa korban memberinya amanat sebelum meninggal untuk memutilasi tubuhnya.
Selain soal mutilasi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugeng, korban juga meminta agar Sugeng mengukirkan tato pada telapak kakinya.
Namun keterangan ini masih didalami kembali oleh pihak kepolisian.
Apalagi, melihat riwayat kehidupan Sugeng yang diduga sempat diusir dari kampungnya karena dianggap stres.
Sugeng sendiri merupakan mantan warga Kelurahan Jodipan, Malang Kota.
"Kalau memang pelakunya itu Sugeng yang sama, dia (Sugeng) memang sering corat-coret tembok dan jalan-jalan membawa senjata," kata seorang warga Jodipan kepada Surya Malang.
Sugeng juga mempunyai riwayat pernah melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Informasi yang kami terima pernah (melakukan KDRT).
"Terkait motif dan bagaimana kasus ini masih akan kami dalami," lanjut AKBP Asfuri.
Polisi sendiri diketahui sudah merilis sketsa wajah korban mutilasi di Pasar Besar ini.
Setelah dikonfirmasi, sketsa tersebut cocok dengan wajah asli korban.